5 Perubahan yang Akan Terjadi Dalam Tubuh Saat Konsisten Diet Plant Based

Senin, 01 November 2021 | 13:50 WIB
5 Perubahan yang Akan Terjadi Dalam Tubuh Saat Konsisten Diet Plant Based
Ilustrasi vegetarian, salad sayur (Pixabay/Sponchia)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Seseorang yang menerapkan pola makan nabati atau plant based hanya akan mengonsumsi makanan juga minuman yang terbuat dari tumbuhan. Makanan nabati lebih rendah lemak, dengan jumlah serat yang lebih tinggi, juga memperlambat proses pencernaan dan mencegah lonjakan dan penurunan gula darah.

Penelitian telah menunjukkan bahwa pola makan nabati tidak hanya dapat mencegah, bahkan juga memperbaiki penyakit jantung. 

Selain itu, juga dapat mengurangi risiko kematian akibat penyakit kardiovaskular hingga 40 persen, mengurangi risiko penyakit jantung koroner hingga 40 persen, meringankan penyumbatan arteri hingga 91 persen pasien, dan mengurangi risiko hipertensi sebesar 34 persen.

Pola makan nabati juga mendorong pembentukan mikrobioma usus dengan probiotik dan probiotik alami. Sehingga membuat tubuh jadi lebih banyak energi dan secara positif memengaruhi kesehatan mental dan jantung.

Baca Juga: Ahli Gizi: Ini Tips Memulai Diet Plant Based Bagi Pemula

sayuran, vegetarian (Pixabay/congerdesign)
sayuran, vegetarian (Pixabay/congerdesign)

Dikutip dari AsiaOne, berikut beberapa perubahan yang terjadi pada tubuh jika konsisten menjalani pola makan nabati:

1. Pergerakan usus lebih baik

Ini adalah salah satu perubahan paling cepat yang bisa dirasakan. Serat makanan penting untuk kesehatan jantung dan usus serta mengatur gula darah. Juga melancarkan buang air besar dan menurunkan berat badan.

Daging biasanya tidak mengandung serat apa pun. Oleh karena itu, banyak pemakan daging seringkali meras sembelit ataupun penyakit usus lainnya.

Sedangkan, dengan mengkonsumsi lebih banyak tumbuhan dan lebih sedikit protein hewani menyebabkan peningkatan jumlah bakteri yang lebih bermanfaat di usus, sekaligus mengurangi sembelit dan menjaga pergerakan usus tetap teratur.

Baca Juga: Nutrisionis Ungkap Kesalahan Fatal Saat Mulai Diet Plant Based

2. Menurunkan berat badan

Konsumsi lebih banyak bahan makanan dari tumbuhan bisa lebih mudah menurunkan berat badan. Sebab, pola makan nabati jauh lebih mudah dicerna tubuh, dan tanpa lemak, gula, garam, dan minyak ekstra seperti yang ada pada daging, makanan olahan, maupun susu. Semua faktor itu termasuk penyebab makan berlebihan dan penambahan berat badan yang tidak sehat.

3. Menurunkan kolesterol darah

Kolesterol tinggi adalah salah satu faktor risiko terbesar untuk penyakit jantung dan stroke. Terlepas dari makanan yang banyak mengandung minyak kelapa sawit dan kelapa, makanan nabati umumnya tidak memiliki kolesterol juga kandungan lemak jenuh yang jauh lebih rendah, sehingga jauh lebih ramah untuk jantung.

Tumbuhan juga kaya akan serat larut yang membantu memperlambat penyerapan kolesterol. Hal itu mengurangi jumlah kolesterol yang dihasilkan hati.

Oatmeal, barley, kacang-kacangan, sayuran berdaun hijau dan buah beri adalah sumber serat larut yang baik untuk jantung.

4. Gula darah lebih mudah dikontrol

Orang yang makan sebagian besar pola makan nabati mengurangi risiko diabetes hingga 23 persen, karena tubuh mampu mengatur kadar gula darah dengan lebih baik dari semua jenis serat dalam sayuran, buah, kacang-kacangan, dan biji-bijian.

Hal itu membantu tubuh membakar bahan bakar dengan lebih stabil daripada menyebabkan insulin melonjak. Akibatnya penyimpanan kalori berlebih sebagai lemak.

5. Mengurangi peradangan dalam tubuh

Peradangan merupakan respons perlindungan normal dari tubuh untuk membersihkan infeksi, memperbaiki jaringan, dan menyembuhkan diri sendiri dari cedera. Tanda-tanda peradangan seperti kulit kemerahan, demam, pembengkakan akibat peningkatan permeabilitas pembuluh darah, rasa nyeri, hingga hilangnya fungsi organ.

Jika peradangan berlangsung terlalu lama, dapat menyebabkan kerusakan pada tubuh dan menjadi penyebab banyak penyakit kronis lainnya seperti penyakit autoimun, diabetes, penyakit jantung, dan stroke.

Makanan olahan dan produk hewani sangat tinggi memicu peradangan seperti lemak jenuh dan endotoksin. Sementara pola makan nabati rendah gula, minyak dan biji-bijian olahan tidak hanya rendah lemak jenuh dan endotoksin yang tidak sehat, tetapi juga penuh dengan serat anti-inflamasi yang membantu mengelola peradangan dalam tubuh dengan lebih baik.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI