5 Karakteristik Orang Yang Sehat Mental, Anda Salah Satunya?

Senin, 01 November 2021 | 13:05 WIB
5 Karakteristik Orang Yang Sehat Mental, Anda Salah Satunya?
Ilustrasi Bahagia. (pexels.com)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Orang yang dengan mental yang sehat disebut mampu melakukan segala hal dengan positif. Kondisi itu membuat mereka juga terhindar dari overthinking yang bisa berdampak bagi kesehatan mental.

Tak hanya itu, orang yang sehat mental juga memiliki kesejahteraan emosional, jiwa, dan juga keseimbangan batin.

Tentu ada lima karakteristik orang yang sehat mental, yang diungkap oleh Dosen Akademi Keperawatan Agustiningsih, dalam acara Self Healing and Raising Mental Health Awareness During Pandemic, Sabut (30/10/2021).

Mampu menafsirkan realita

Ilustrasi bahagia (unsplash/Marcelo Matarazzo).
Ilustrasi bahagia (unsplash/Marcelo Matarazzo).

Ketika seseorang dihadapkan oleh sebuah realita, tentu seseorang akan mengontrol dan mencoba mengambil hikmah dari peristiwa yang sudah terjadi. Berbeda dengan orang yang kurang mampu menafsirkan realitas, sehingga ketidakmampuan ini sangat berpengaruh terhadap kesehatan mentalnya.

“Misalnya kondisi pandemi Covid-19, realitanya adalah penularan virus. Dan pemerintah sudah menetapkan harus lakukan protokol kesehatan dengan 5M. Maka dari itu, orang yang sehat mental di kondisi ini, mencari maksud dan juga hikmah dibalik itu. Walaupun masing-masing orang berbeda mencari hikmahnya,” ungkapnya.

“Tapi intinya, dia bisa mengambil hikmah yang positif dari kondisi itu,” lanjut Agustiningsih.

Persepsi terhadap lingkungan

Agustiningsih mengatakan, orang yang sehat mental disebut memiliki persepsi yang benar terhadap lingkungannya. Bahkan, seseorang akan mencari sesuatu yang benar dibanding dengan persepsinya yang salah.

Baca Juga: The Golden Space Kembali Menggelar Festival Meditasi Urban, ALIVE 2021

“Misalnya di satu lingkungan ada orang yang menderita pandemi, maka kita akan mempersepsikan bagaimana pandemi itu terjadi. Mungkin ada persoalan macem-macem di sini, bisa dari spiritual atau religiusitas, atau ini adalah ujian,” ungkapnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI