Suara.com - Pandemi Covid-19, membuat banyak orang khawatir untuk pergi ke rumah sakit. Akhirnya, banyak dari mereka memanfaatkan konsultasi online atau juga dikenal dengan telemedicine.
Dalam keterangannya, dr. Zendy Choa, dokter umum LinkSehat, konsultasi online memudahkan komunikasi dokter dan pasien karena bisa dilakukan kapan saja dan dimana saja.
Layanan ini bisa dimanfaatkan oleh pasien untuk menangani keluhan ringan atau ketika ingin mencari informasi kesehatan sesuai kondisi yang dialami.
“Meski konsultasi dilakukan secara online, dokter dapat memberikan terapi awal dengan atau tanpa meresepkan obat kepada pasien,” ujarnya.
Ia juga menambahkan bahwa pada kondisi yang memerlukan pemeriksaan mendalam, dokter akan menyarankan pasien untuk melakukan konsultasi langsung di fasilitas kesehatan terdekat. Inilah yang membedakan konsultasi online dengan tatap muka.
![e-health aplikasi, konsultasi online, konsultasi dokter online [shutterstock]](https://media.suara.com/pictures/original/2019/08/23/11082-e-health-aplikasi-konsultasi-online-konsultasi-dokter-online.jpg)
“Pada konsultasi tatap muka, pemeriksaan dokter dapat lebih menyeluruh dan sistematis menggunakan pendekatan emosional,” ujar dr. Revana Pramudita Khairunisa, Dokter Umum Primaya Hospital Pasar Kemis.
Menurut dr. Zendy Choa, pemeriksaan mendetail saat konsultasi langsung diperlukan untuk mengetahui kemungkinan lebih pasti dari keadaan yang dialami pasien.
Oleh karenanya, beliau mengatakan bahwa konsultasi online tidak disarankan untuk kasus gawat darurat atau menangani keluhan pasien yang tidak membaik setelah terapi awal diberikan.
Tantangan lain dari konsultasi online adalah memastikan kebenaran informasi yang diberikan oleh pasien. Hal ini dikarenakan diagnosis awal dan rencana pengobatan akan dibuat sesuai dengan informasi dari pasien saat sesi konsultasi.
Baca Juga: Dokter Zaidul Akbar Tak Sarankan Makanan Lunak saat Sakit Maag, Kenapa?
“Pasien harus menjawab pertanyaan dokter dengan jujur untuk membantu hubungan saling percaya sehingga pasien bisa mendapatkan perawatan yang baik”, ujar dr. Revana Pramudita Khairunisa.