Suara.com - Serangan jantung, menjadi salah satu penyebab kematian tertinggi di dunia. Hal ini terjadi karena seringkali, seorang yang mengalami serangan jantung tidak mengetahui gejalanya.
"Ya, sepertiga hingga 70 persen dari mereka yang terkena serangan jantung bisa jadi tidak merasakan gejala nyeri dada selama periode sebelum serangan jantung terjadi. Karena itu, serangan jantung juga disebut dengan pembunuh senyap (silent killer)," ujar Dr. Surendran Thuraisingam, Consultant Cardiologist Malaysia Healthcare.
Ia mengatakan bahwa berbagai studi juga telah menunjukkan bahwa dalam persentase yang signifikan para pasien yang terkena serangan jantung tidak mengalami penyumbatan arteri jantung yang berarti.
Selain itu, orang tua dan wanita dengan penyumbatan arteri jantung yang signifikan dapat mengalami gejala-gejala yang tidak biasa.
Baca Juga: 8 Manfaat Susu Almond, Cegah Tekanan Darah Tinggi hingga Tingkatkan Produksi ASI
"Beberapa gejala yang paling sering terjadi itu, nyeri dada yang sangat menyakitkan, berkeringat di seluruh tubuh, hingga sesak napas," kata dia.
Surendran juga menjelaskan bahwa dari berbagai kelompok, Orang tua, pria, lalu orang dengan berbagai faktor risiko seperti tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi, dan BMI tinggi yang paling rentan terkena serangan jantung.
Pasien yang memiliki orang tua dengan penyakit jantung juga secara genetik memiliki kecenderungan untuk menderita penyakit tersebut, selain itu para perokok juga cenderung memiliki risiko lebih tinggi untuk terkena serangan jantung.
Untuk bisa mencegah serangan jantung kebiasaan yang bisa dilakukan ialah menerapkan pola hidup sehat dengan mengurangi makanan berkolesterol tinggi serta melakukan olahraga secara rutin, berhenti merokok, dan mengurangi konsumsi minuman keras.
"Saat iniJenis teknologi apa yang tersedia untuk membantu merawat pasien dengan penyakit jantung?
Kebiasaan gaya hidup seperti berhenti merokok, mengubah pola makan dan meningkatkan aktivitas fisik akan menjadi langkah pertama/paling tidak invasif. Setelah itu, pemberian resep untuk obat-obatan, dan pendekatan yang digunalan lebih invasif seperti pemasangan stent koroner atau operasi bypass," ujar dia.
Baca Juga: 7 Jus Penurun Darah Tinggi, Mudah Dicari dan Bisa Bikin Sendiri