Suara.com - Ibu hamil wajib mengetahui metode melahirkan yang akan dihadapi, apakah melahirkan normal atau menjalani persalinan caesar. Lantaran akan berpengaruh pada kesehatan ibu dan bayi setelah melahirkan.
Beruntung, kini sudah ada tes potensi caesar untuk mengantisipasi kelahiran caesar, buatan Nutriclub yang sudah bisa diakses para ibu hamil. Sehingga bisa merencanakan persalinan dengan matang.
“Tes Potensi Caesar 2.0 by Nutriclub dikembangkan berdasarkan studi literatur dan validasi hasil oleh ahlinya yaitu Dr. dr. Rima Irwinda, SpOG(K)," ujar Digital Manager Danone Indonesia Ceasyalya Tahara dalam konferensi pers, Rabu (27/10/2021).
Aplikasi yang sudah diluncurkan sejak 2020 ini, menghadirkan tes yang cukup mudah, sederhana, cepat, dan praktis karena hanya butuh waktu dua menit.
Baca Juga: Viral Siswi SMP Melahirkan di WC Sekolah saat Jam Pelajaran
Apalagi kata Alya, hasil tes bisa diberikan secara akurat dan komprehensif yang hadir berupa angka persentase dengan skala low, med dan high risk.
"Hasil tes juga sudah dipersonalisasi sesuai dengan kondisi yang sedang dialami Ibu sehingga dapat digunakan sebagai data penunjang saat berkonsultasi dengan dokter sebagai bahan pertimbangan," ujar Alya.
Adapun tes ini meliputi persiapan sebelum, saat, dan sesudah persalinan. Termasuk di dalamnya anjuran persiapan melahirkan seperti mental, finansial, dan strategi intervensi tepat agar dapat meminimalkan dampak dari metode persalinan yang dipilih.
"Termasuk mengoptimalkan pemberian ASI selama 6 bulan pertama kehidupan dan dilanjutkan sampai usia 2 tahun dengan pengenalan MPASI yang aman dan tepat. Tes Potensi Caesar 2.0 dapat diakses melalui www.nutriclub.co.id,” tutur Alya.
Menurut Spesialis Obstetri dan Ginekologi Konsultan Fetomaternal Dr. dr. Rima Irwinda, SPOG(K), tes potensi caesar perlu dilakukan secara berkala, khususnya saat ibu hamil memasuki usia kandungan trimester III, atau kehamilan di 6 hingga 9 bulan.
Baca Juga: Manfaat Sup Rumput Laut dan Alasan Mengapa Sering Dikonsumsi Ibu Hamil
"Hal ini dikarenakan ibu dan janin sangat mungkin mengalami perubahan kondisi kesehatan selama masa kehamilan berjalan," timpal Dr. Rima.