BPOM Tegaskan Belum Ada Risiko Kesehatan Terkait Mikroplastik

Bimo Aria Fundrika Suara.Com
Rabu, 27 Oktober 2021 | 16:10 WIB
BPOM Tegaskan Belum Ada Risiko Kesehatan Terkait Mikroplastik
Ilustrasi Mikroplastik. [Shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Dalam beberapa waktu belakangan, isu mengenai mikroplastik yang terkandung di air dalam kemasan menjadi bahasan.

Kontaminasi mikroplastik pada air minum menjadi isu hangat di banyak negara, termasuk Indonesia, setidaknya dalam tiga tahun terakhir. Pemantiknya adalah dua laporan hasil riset uji kontaminasi mikroplastik pada air keran (tap water) dan pada air minum dalam kemasan plastik pada 2018.

Dalam forum Sosialisasi Keamanan Kemasan Bahan Pangan Berbahan Baku Plastik yang Mengandung Unsur BPA yang digelar secara daring oleh lembaga advokasi konsumen, Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI), awal Oktober ini, Deputi Bidang Pengawasan Pangan Olahan pada Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), Rita Endang, meminta masyarakat untuk bijak.

Ilustrasi air minum dalam kemasan / botol minum (isockphoto)
Ilustrasi air minum dalam kemasan / botol minum (isockphoto)

Ia menegaskan sampai saat ini belum ada risko kesehatan terkait mikroplastik. Badan POM, juga mengaku, tak pernah lepas dari mengawasi segala hal terkait keamanan dan mutu obat dan makanan untuk menjaga kesehatan masyarakat, katanya.

Baca Juga: Pakar Minta BPOM Adil, Cantumkan Label Lolos Uji Keamanan di Semua Produk Pangan

Menurut Rita, mikroplastik pada dasarnya adalah "unsur serpihan plastik" yang tak kasat mata, ukuran satu hingga lima mikrometer.

Mikroplastik, katanya, ada di semua unsur plastik jika sampai mengalami degradasi, alias rutuh dari badan polimer, baik karena karena perubahan suhu, gesekan dan sebagainya.

"Degradasi itu bisa terjadi pada plastik jenis PET, PC, PP," katanya merujuk pada jenis plastik yang jamak dijumpai di pasaran dalam wujud wadah botol plastik air minum.

Namun, Rita menekankan, fakta itu tak seharusnya membuat publik cemas. "Sampai saat ini, belum ada resiko kesehatan terkait mikroplastik," katanya.

Rita merujuk pada maklumat organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yang menyatakan belum merekomendasikan pemantauan rutin atas kontaminasi mikroplastik dalam air kemasan.

Baca Juga: Pakar Minta BPOM Fair Soal Pelabelan Lolos Batas Uji Aman Pada Kemasan

"Sampai saat ini, belum ada resiko kesehatan terkait mikroplastik," katanya. Lebih jauh, dia menyebut bahwa pada 2020, rapat bersama Joint FAO/WHO Expert Committee on Food Additives menyampaikan mikroplastik belum perlu jadi prioritas analisis.

"Bahkan pada 2021 otoritas keamanan pangan tertinggi Eropa, European Food Safety Authority, juga menyampaikan hal yang sama: (pemantauan rutin) mikroplastik belum menjadi prioritas," katanya.

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), data awal seputar kontaminasi mikroplastik pada air minum dalam wadah botol plastik banyak merujuk pada hasil riset Departemen Kimia, State.

University of New York at Fredonia, Amerika Serikat. Dari riset itulah kemudian bermunculan banyak penelitian sejenis, berikut gunungan pertanyaan, dan juga kecemasan, atas dampak kontaminasi mikroplastik dalam air minum pada tubuh manusia.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI