Suara.com - Mengonsumsi makanan lunak lazim dilakukan ketika mengalami sakit maag. Namun rupanya, hal tersebut tidak disarankan oleh dokter Zaidul Akbar.
Alih-alih mengonsumsi makanan lunak atau cair saat sakit maag atau asam lambung bermasalah, Dokter Zaidul Akbar justru menyarankan makanan padat..
Ini karena makanan lunak atau cair membuat mulut tidak bekerja. Alhasil karena mulut yang tidak mengunyah, lalu tidak bisa menghasilkan enzim yang baik untuk kesehatan pencernaan.
"Karena ketika bicara makanan yang tidak dicerna lagi, dia langsung masuk ke usus kita, nggak lewat mulut, nggak lewat kunyahan itu bedanya," ujarnya dalam kanal YouTube, Rabu (27/10/2021).
Baca Juga: Lebih Sehat Mana, Donor Darah atau Bekam? Ini Kata Dokter Zaidul Akbar
dr. Zaidul lantas menyarankan orang yang memiliki sakit maag dan masalah lambung untuk mengonsumsi makanan setengah lunak, atau makanan yang merangsang mulut banyak melakukan aktivitas kunyahan hingga makanan berubah lembut.
"Kasih makanan yang setengah lunak yang bisa kunyah, atau kunyah banyak-banyak, sehingga dengan enzimnya keluar. Enzim itulah akan menyeimbangkan kembali asam lambung," pungkas dr. Zaidul.
Sementara itu mengutip Hello Sehat, berikut ini rekomendasi pola makan untuk pasien dengan sakit maag yang bisa dilakukan:
1. Hindari makanan berlemak
Sebagai penderita sakit maag, disarankan menghindari konsumsi makanan berlemak untuk meringankan beban kerja perut.
Baca Juga: Biasakan Anak Makan Buah dan Sayur, Dokter Zaidul Akbar: Gunakan Prinsip Otoriter!
Makanan tinggi lemak, seperti mentega, susu, keripik, burger, atau gorengan merupakan makanan yang sulit dicerna dan merangsang otot saluran pencernaan menegang karena bekerja terlalu keras.
2. Hindari minuman berkafein dan soda
Saat maag kambuh, wajib menghindari minuman yang mengandung kafein, seperti kopi dan teh, juga minuman bersoda. Pasalnya, minuman ini cenderung menimbulkan gas yang bisa menyebabkan perut kram dan diare.
Selain itu, minuman berkafein bisa memperburuk keparahan gejala refluks asam lambung (GERD). Namun, bagi penggemar teh atau kopi dan sulit untuk menahannya, batasi asupannya sekitar satu atau dua gelas sehari.
3. Hindari minum susu
Kalsium merupakan salah satu zat esensial yang diperlukan dalam tubuh, umumnya didapatkan dari susu atau keju.
Namun, untuk orang dengan intoleransi laktosa, konsumsi produk berbahan dasar susu dapat menyebabkan diare, perut kembung dan kram.