Ngeri! Rusia Catat Angka Kematian COVID-19 Tertinggi

M. Reza Sulaiman Suara.Com
Selasa, 26 Oktober 2021 | 22:29 WIB
Ngeri! Rusia Catat Angka Kematian COVID-19 Tertinggi
Ilustrasi Rusia. (Photo by Кирилл Жаркой on Unsplash)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Rusia kembali mencatatkan rekor angka kematian COVID-19 tertinggi dalam beberapa pekan terakhir.

Laporan otoritas setempat pada Selasa (26/10/2021) mencatat angka kematian COVID-19 tertinggi, yakni 1.106 jiwa dalam sehari di tengah lonjakan kasus baru yang memicu otoritas memberlakukan kembali langkah penguncian parsial.

Jumlah itu menyentuh rekor baru dalam enam dari delapan hari terakhir. Satgas penanganan COVID-19 juga melaporkan 36.446 infeksi baru, dibanding dengan 37.930 infeksi sehari sebelum.

Rusia akan melakukan penutupan tempat kerja berskala nasional pada pekan pertama November. Sementara itu, Ibu Kota Moskow akan kembali menerapkan penguncian sebagian mulai 28 Oktober, dengan hanya toko-toko penting seperti apotek dan supermarket yang diizinkan beroperasi.

Baca Juga: Menkes Budi Gunadi Puji Molnuvirapir, Klaim Cegah Pasien COVID-19 Masuk Rumah Sakit

Otoritas menyalahkan kenaikan infeksi dan kematian COVID-19 pada tingkat vaksinasi yang lamban.

Presiden Vladimir Putin telah memerintahkan agar penerima vaksin COVID-19 diberikan dua hari libur sebagai imbalannya.

Pekan lalu, Pemerintah Rusia akhirnya meminta agar tempat kerja ditutup selama seminggu pada awal November nanti karena jumlah kematian harian Covid-19 yang mencapai rekor baru dan lonjakan kasus baru terus berlanjut.

Selain itu, pemerintah juga meminta agar masyarakat segera divaksinasi Covid-19.

Anggota parlemen Andrei Makarov pada Selasa (19/10) mengungkapkan bahwa 1.100 tenaga kesehatan telah meninggal akibat terinfeksi Covid-19 selama 2021. Jumlah itu meningkat dari 485 pada 2020.

Baca Juga: Tren Kasus Covid-19 Aceh Turun, Satgas Minta Warga Disiplin Prokes

Wakil Perdana Menteri Tatiana Golikova mengusulkan agar pada 30 Oktober hingga 7 November dianggap sebagai hari tidak bekerja untuk mencegah makin meningkatnya infeksi. Rusia telah mengambil langkah serupa pada waktu-waktu sebelumnya selama pandemi. Terutama pada Maret tahun lalu, saat pandemi awak terjadi.

Berbicara pada pertemuan pemerintah, Golikova mengatakan orang yang ingin beraktivitas di acara atau tempat publik harus menunjukkan kode QR di ponsel mereka sebagaj bukti telah divaksinasi atau telah pulih dari Covid-19

"Ada tradisi menyalahkan negara atas segalanya. Tentu saja, negara merasa dan tahu bagian tanggung jawabnya," kata juru bicara Kremlin Dmitry Peskov kepada wartawan, dikutip dari Channel News Asia.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI