2. Korban merasa dirinya buruk
Spinelli mengatakan bahwa perilaku korban bisa berubah dari bersemangat menjadi pemalu, cemas, dan takut membuat keputusan sendiri.
"Ketika kamu diberi tahu berulang kali, 'Anda tidak berharga'. Kamu akan mulai percaya bahwa itu benar," kata psikoterapis Ashley McGirt.
3. Tidak membicarakan pasangan sama sekali
Sudah menjadi hal lumrah bahwa seseorang senang membicarakan pacar atau orang yang disukainya. Tetapi, korban kekerasan dalam pacaran akan menutup mulut tentang pacarnya untuk melindungi mereka.
Bukan karena maksud baik, tetapi karena mereka takut akan mendapat kekerasan lebih parah lagi apabila ada orang yang mengetahui apa yang sedang terjadi.
Spinelli menambahkan bahwa ada kemungkinan korban kekerasan mulai bersembunyi di balik alasan mengapa perilaku perilaku kasar pasangannya 'masuk akal'.
"Dalam kasus itu, korban mungkin benar-benar percaya bahwa mereka berada dalam hubungan yang baik karena pelaku telah mencuci otak mereka," jelas Spinelli.
Baca Juga: 5 Artis Alami Kekerasan Saat Pacaran, Dipukuli sampai Dipaksa Nikah