Ngeri! China Kembali Laporkan Gelombang Kasus Covid-19 Varian Delta

M. Reza Sulaiman Suara.Com
Senin, 25 Oktober 2021 | 17:35 WIB
Ngeri! China Kembali Laporkan Gelombang Kasus Covid-19 Varian Delta
Beberapa ranjang yang digunakan untuk menangani pasien pada masa-masa awal COVID-19 mewabah di Wuhan menjadi salah satu koleksi di Museum Anti-COVID-19 di Wuhan, Provinsi Hubei, China, Sabtu (21/11/2020). (ANTARA/M. Irfan Ilmie)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - China kembali melaporkan kenaikan kasus Covid-19 varian Delta dalam beberapa hari terakhir.

Melansir ANTARA, gelombang baru COVID-19 varian Delta di China meluas dan bahkan lebih besar dibandingkan dengan yang terjadi di Provinsi Nanjing pada Juli.

Otoritas kesehatan di China mencatat bahwa gelombang baru telah menyebar di 11 provinsi.

Pergerakan masyarakat antarprovinsi harus benar-benar dipantau, demikian disebutkan pada laman resmi Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata China yang dipantau ANTARA di Beijing.

Warga Kota Yangzhou Provinsi Jiangsu China [Foto: Antara]
Warga Kota Yangzhou Provinsi Jiangsu China [Foto: Antara]

Deputi Direktur Komisi Kesehatan Nasional China (NHC) Wu Liangyou melaporkan ada 133 kasus positif dalam sepekan.

Sebanyak 106 kasus di antara jumlah itu terkait dengan 13 kelompok wisatawan, termasuk wisatawan yang menggunakan kendaraan pribadi.

"Saat ini perkembangan kasus makin cepat, tidak hanya terkait dengan kelompok wisatawan. Jumlah kasus positif diperkirakan terus bertambah seiring dengan skrining yang terus berlanjut," kata Wu.

Kabupaten Ejin Banner di Daerah Otonomi Mongolia Dalam menjadi tempat penyebaran kasus baru yang terjadi pada warga lokal selain Lanzhou, Provinsi Gansu.

Objek-objek wisata dan pusat keramaian atau tempat berkumpulnya masyarakat di kedua daerah itu juga telah ditutup total untuk sementara waktu.

Baca Juga: Belum Divaksin Dilarang Masuk Kota Bukittinggi, Pengendara Siap-siap Disuruh Putar Balik

NHC mengeklaim kasus terbaru tersebut merupakan kasus impor.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI