Suara.com - Tekanan darah tinggi hanya bisa diketahui melalui pemeriksaan. Namun, beberapa orang mengaku mengalami gejala hipertensi yang menganggu aktivitas mereka, salah satunya sakit kepala atau migrain.
Ada banyak penelitian tentang korelasi antara tekanan darah tinggi dengan sakit kepala atau migrain, tetapi tidak banyak yang memberi kesimpulan pasti, lapor Asia One.
Sakit kepala terkait tekanan darah digambarkan penderitanya seperti mengalami nyeri berdebar, kencang, atau sakit berdenyut.
Lalu jika sakit kepala terjadi saat tekanan darah sangat tinggi biasanya orang-orang mengatakan mereka merasakan gejala tambahan lainnya, seperti kebingungan, mual, nyeri dada, dan perasaan cemas atau panik.
Baca Juga: Remaja Ini Mengeluh Sakit Kepala, Ternyata Ada Gigi Menancap di Tengkorak
Kebanyakan orang yang menderita sakit kepala atau migrain tidak mengalami perubahan dalam tingkat tekanan darah.
Selain itu, orang-orang dengan tekanan darah tinggi tidak mengalami migrain yang berkorelasi dengan tekanan darah mereka secara terus-menerus.
Sementara itu, ada juga studi yang menunjukkan bahwa migrain agak berkaitan dengan rendahnya tekanan darah sistolik serta tingginya tekanan distolik.
Tekanan darah sistolik merupakan tekanan tinggi saat jantung berada pada bagian terkuat dari kontraksinya. Sementara itu, tekanan diastolik adalah tekanan pada titik detak jantung rileks.
Faktanya, beberapa studi lain menemukan hubungan antara migran dan tekanan darah rendah.
Baca Juga: Ramalan Zodiak Hari ini, 13 Oktober Mendengarkan Terlalu Banyak Gosip Bikin Sakit Kepala
Migrain juga tampaknya lebih sering terjadi pada orang yang memiliki tekanan darah tinggi kronis yang tidak dikotrol dengan baik.
Sakit kepala bisa terasa sangat parah. Tetapi secara umum orang-orang menggambarkan rasa sakit migrain lebih menyiksa daripada sakit kepala.