Suara.com - Serangan migrain yang berulang bisa jadi tanda tekanan darah yang tinggi. Tekanan darah tinggi atau hipertensi dapat meningkatkan risiko penyakit serius tertentu, dan juga bisa menjadi tanda bahwa ada sesuatu yang tidak beres dalam tubuh.
Ada banyak penelitian tentang hubungan antara tekanan darah tinggi dengan sakit kepala atau migrain, tetapi tidak banyak kesimpulan yang pasti.
Beberapa penelitian telah menemukan hubungan antara migrain dan tekanan darah tinggi. Migrain juga tampaknya lebih sering terjadi pada orang yang memiliki tekanan darah tinggi kronis yang tidak dikelola dengan baik.
Pada orang yang mengalami gejala tekanan darah tinggi, salah satu paling umum yang dirasakan adalah sakit kepala.
Sakit kepala yang terkait dengan tekanan darah tinggi sering digambarkan secara khusus seperti nyeri berdebar, kencang, atau terbentur, kadang-kadang hanya terjadi di sebagian kepala atau migrain.
Ketika sakit kepala atau migrain dikaitkan dengan tekanan darah yang sangat tinggi, bisa menyebabkan gejala lain seperti kebingungan, mual, nyeri dada, dan perasaan cemas dan panik.
Tekanan darah yang meningkat biasanya tidak menimbulkan gejala apapun. Tetapi pada kasus hipertensi kronis, dapat memyebabkan gejala yang signifikan.
Beberapa orang memang mengalami migrain dengan tekanan darah tinggi, tetapi hubungan antara keduanya cukup kompleks.
Seseorang lebih mungkin mengalami migrain atau tekanan darah tinggi ketika stres, depresi, reaksi intoleran makanan, melakukan olahraga berat secara tiba-tiba, atau karena banyak alasan lainnya.
Baca Juga: Tekanan Darah Tinggi Berisiko Mempercepat Penuaan Otak, Bahkan walau Cuma Naik Sedikit
Dikutip dari Asiaone, disebutkan bahwa migrain dan tekanan darah tinggi terkadang terjadi secara bersamaan karena memiliki penyebab yang sama.