Lansia Kena Osteoporosis, Ini Olahraga yang Dianjurkan Oleh Dokter

Senin, 25 Oktober 2021 | 13:43 WIB
Lansia Kena Osteoporosis, Ini Olahraga yang Dianjurkan Oleh Dokter
Ilustrasi gerakan senam osteoporosis. (Elements Envato)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Meskipun sudah mengalami osteoporosis atau pengeroposan tulang, masyarakat lanjut usia atau lansia disarankan tetap berolahraga untuk mencegah massa tulang berkurang dengan cepat.

Menurut dokter Spesialis Kedokteran Olahraga, dr. Antonius Andi Kurniawan, SpKO, fokus olahraga bukan lagi untuk menabung tulang, tapi untuk memperlambat atau menghentikan berkurangnya massa tulang.

Maka exercise atau gerakan olahraga harus dipilih yang sangat minimal risiko terjatuh pada lansia.

"Dengan melakukan exercise dengan melakukan aktivitas fisik dengan latihan keseimbangan atau latihan kekuatan otot, maka lansia bisa mencegah jatuh sehingga tidak terjadi fraktur atau patah tulang," ujar dr. Andi saat ditemui suara.com di kawasan Ancol, Jakarta Utara, Senin (25/10/2021).

Baca Juga: Cegah Osteoporosis, Wamenkes Dante Ingatkan Untuk Menabung Tulang Sejak Usia Muda

Senam osteoporosis lansia di rumah. (Dok. Envato Elements)
Senam osteoporosis lansia di rumah. (Dok. Envato Elements)

Osteoporosis adalah kondisi berkurangnya kepadatan tulang, yang menyebabkan tulang menjadi keropos dan mudah patah.

Perlu diketahui saking rentannya penderita osteoporosis mengalami patah tulang, bahkan patah tulang bisa terjadi saat pengidap sedang bersin sekalipun.

Sehingga senam osteoporosis adalah solusi terbaik untuk penderita karena meliputi gerakan aerobik, fleksibilitas, latihan keseimbangan, hingga gerakan melatih kekuatan otot.

Senam ini bisa diikuti secara gratis secara virtual di media sosial Pesatuan Warga Tulang Seluruh Indonesia (Perwatusi) seperti Instagram hingga YouTube.

"Perwatusi pusat ada senam virtual secara reguler setiap hari Selasa, Kamis dan Sabtu jam 8 pagi sampai jam 9 pagi," pungkas dr. Anda.

Baca Juga: Gerakan Indonesia Melawan Osteoporosis: Lansia Harus Aktif Bergerak

Perlu diketahui, Penelitian International Osteoporosis Foundation menunjukkan, risiko perempuan untuk terkena osteoporosis 4 kali lebih tinggi dibandingkan laki-laki.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI