Suara.com - Sebuah studi baru menunjukkan bahwa booster atau vaksin dosis ketiga dari Pfizer mampu meningkatkan perlindungan pada pasien kanker yang sedang menjalani kemoterapi.
Berdasarkan penelitian yang terbit di Nature Medicine, vaksin booster dapat meningkatkan antibodi pada 80% pasien kanker dari 53 peserta studi.
Menurut peneliti, data studi ini mendukung pernyataan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC).
"Data kami tentang pasien kanker mendukung pedoman luas CDC bahwa orang-orang yang mengalami gangguan kekebalan harus menerima dosis ketiga dari vaksin Pfizer," tutur penulis studi Deepta Bhattacharya dari University of Arizona College of Medicine.
Baca Juga: Teknologi Kecerdasan Buatan Lebih Akurat Deteksi COVID-19 hingga Kanker
Namun sayangnya, tidak disebutkan seberapa tinggi peningkatan respons imun pada pasien kanker ini.
Seperti yang diketahui, kemoterapi pada pasien kanker dapat melemahkan kemampuan pasien dalam melawan infeksi serta merespon vaksin secara cepat.
Pada 53 peserta studi yang merupakan pasien kanker ini, semuanya sudah mendapat dua dosis vaksin Covid-19 dan hampir semuanya memiliki respons imun.
"Tetapi, besarnya respons imun ini lebih buruk daripada orang yang tidak menderita kanker. Kemungkinan besar, ini membuat pasien kanker lebih rentan terhadap infeksi dan Covid-19 daripada orang sehat yang divaksinasi," sambungnya, lansir Asia One.
Akhirnya, peneliti memberi vaksin dosis ketiga Pfizer untuk melihat apakah ada peningkatan perlindungan pada pasien.
Baca Juga: Antimainstrem, Almarhum Pasien Kanker Ini Kasih Tiket Lotere Gratis Saat Pemakamannya
Hasilnya, ternyata booster Pfizer terbukti meningkatkan respons imun terhadap virus corona pada pasien kanker yang sedang menjalani kemoterapi.