Suara.com - Penelitian baru menemukan dosis vaksin Pfizer yang dikhususkan untuk anak-anak mampu mencegah infeksi virus corona Covid-19 simtomatik pada anak usia 5-11 tahun hingga 90 persen.
Sebelumnya, Amerika Serikat telah mempertimbangkan untuk memberikan layanan vaksin Covid-19 pada anak-anak, yang akan dimulai pada awal November 2021 nanti.
Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA) pun diminta untuk memastikan kemanana dan efektivitas pemberian vaksin Covid-19 pada anak-anak.
Jika pemberikan vaksin Covid-19 pada anak-anak ini diizninkan, Pusat Pengendalian dan Pencegahan AS (CDC) akan membuat keputusan mengenai kelompok anak-anak yang harus menerimanya terlebih dahulu.
Baca Juga: Mix and Match Vaksin Covid-19 Dinilai Aman dan Efektif, Begini Datanya Berdasarkan Studi
Pada September 2021 lalu, FDA memberikan izin penggunaan darurat vaksin Pfizer untuk orang usia 65 tahun ke atas, orang usia 18 hingga 64 tahun dengan risiko infeksi virus corona parah, dan orang usia 18 hingga 64 tahun.
Beberapa hari lalu, FDA juga mengizinkan penggunaan darurat suntikan booster vaksin Pfizer untuk orang yang memenuhi syarat, yakni sudah dua kali vaksin Covid-19.
Pfizer juga mendapatkan izin untuk memberikan suntikan vaksin Covid-19 buatannya kepada anak usia 12 tahun ke atas. Sementara itu, dokter masih menanti vaksin Covid-19 yang cocok untuk melindungi anak-anak di bawah 12 tahun dari virus corona Covid-19.
Kemudian, Pfizer melakukan studi yang melibatkan 2.268 anak-anak dalam kelompok usia 5-11 tahun yang mendapatkan dua suntikan vaksin Covid-19 dosis rendah dan plasebo.
Para peneliti menemukan bahwa vaksin Pfizer dosis rendah justru 91 persen efektif melindungi anak-anak kelompok usia tersebut dari virus corona. Tak ada anak-anak yang melaporkan gejala virus corona parah, melainkan gejala yang jauh lebih ringan dibandingkan anak-anak yang tidak vaksinasi/
Baca Juga: Sempat Dianggap Monopoli Vaksin COVID-19, Amerika Ternyata Sumbangkan 200 Juta Dosis
Selain itu, anak-anak yang sudah mendapatkan suntikan vaksin Covid-19 dosis rendah juga mengembangkan tingkat antibodi penangkal virus corona yang sama kuatnya dengan orang dewasa ketika sudah vaksinasi.
Studi ini juga menemukan bahwa dosis rendah vaksin Pfizer terbukti anak pada anak-anak. Bahkan, efek samping yang ditimbulkan juga serupa dengan orang dewasa, yakni nyeri lengan, demam dan nyeri di tempat suntikan.
Tapi, penelitian ini masih perlu dilanjutkan dengan skala yang lebih besar guna mendeteksi efek samping langkanya pada anak-anak. Sementara itu, CDC menekankan bahwa anak-anak memiliki risiko menderita parah dan meninggal dunia akibat virus corona yang lebih rendah dibandingkan orang tua.