PBB: 1 Sampai 3 Orang di Dunia Tidak Punya Akses Air Minum Aman

Bimo Aria Fundrika Suara.Com
Jum'at, 22 Oktober 2021 | 14:55 WIB
PBB: 1 Sampai 3 Orang di Dunia Tidak Punya Akses Air Minum Aman
Ilustrasi air minum. (Pexels/Pixabay)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kebutuhan akan air minum aman menjadi hal penting bagi seluruh masyarakat di dunia. Sayangnya, menurut data Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), sekitar 2,2 miliar orang, atau 1 dari 3 orang di dunia, tidak memiliki akses air minum yang aman.

Melihat pentingnya peningkatan akses masyarakat terhadap air minum, Danone Communities mengumumkan investasi terbarunya pada Nazava, sebuah perusahaan sosial yang memiliki misi menyediakan air minum yang aman dan terjangkau bagi siapapun dan dimanapun dengan memproduksi dan menjual saringan air minum berkualitas tinggi dengan harga yang murah bagi rumah tangga.

“Kami sangat menyambut baik kehadiran Nazava. Bagi kami, ini adalah kali pertama bekerja sama dengan perusahaan penyaring air rumah tangga, sekaligus kali pertama berkolaborasi dengan perusahaan asal Indonesia," kata Valerie Mazon, Business Development Waters Director, Danone Communities dalam keterangannya.

Ilustrasi air minum dengan botol plastik sekali pakai. (Pixabay/fotoblend)
Ilustrasi air minum dengan botol plastik sekali pakai. (Pixabay/fotoblend)

Valerie mengatakan bahwa Nazava memiliki cara-cara inovatif untuk menjangkau konsumen melalui jaringan Lembaga Keuangan Mikro sehingga membantu semakin banyak masyarakat membeli penyaring air rumah tangga melalui skema cicilan yang terjangkau.

Baca Juga: Bersiap Wong Palembang, Distribusi PDAM Tirta Musi Bakal Dimatikan di Wilayah Ini

"Hal ini juga menjadi model keuangan hybrid, dengan menjual kredit karbon berkat pengurangan CO2," ujar dia.

Didirikan di Indonesia pada 2009 oleh dua warga negara Belanda, Guido van Hofwegen dan Lieselotte Heederik, Nazava menyediakan air minum bagi lebih dari 450 ribu orang berpenghasilan rendah dan menargetkan untuk menjangkau 2 juta orang di 2024.

Sebagai negara dengan jumlah penduduk terbesar keempat di dunia, dimana 72 persen dari total populasi menggunakan air sumur sebagai air minum, dan kurang lebih sekitar 26 ribu anak-anak meninggal dunia rata-rata per tahunnya karena diare akibat mengkonsumsi air minum yang terkontaminasi, Nazava telah mengembangkan model yang inovatif.

Bekerja sama dengan perguruan tinggi lokal dan internasional, termasuk Institut Teknologi Bandung (ITB), Universitas Padjadjaran (UNPAD), dan Delft University, Belanda. Saringan air minum yang telah teruji secara global ini, didesain agar aspiratif dan mudah digunakan.

Sebagai informasi, Tujuan Global untuk Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) yang dicanangkan PBB, khususnya tujuan keenam yaitu akses air bersih dan sanitasi. Investasi ini juga mendukung upaya-upaya yang dilakukan Pemerintah Indonesia untuk mencapai target 100 persen akses air minum layak dan 15 persen air minum aman di 2041 , serta 100 persen akses air minum aman pada 2030

Baca Juga: Soal Keamanan Air Minum Kemasan, Dokter Spesialis Kandungan: BPOM Sudah Nyatakan Aman

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI