Suara.com - Manfaat olahraga untuk pengobatan depresi telah dibuktikan berkali-kali selama bertahun-tahun. Tetapi mekanisme di balik perawatan ini masih misterius.
Berangkat dari masalah itu, sekelompok peneliti mencari tahu bagaimana olahraga memiliki efek yang sangat bagus pada penderita depresi. Studi mereka diterbitkan di Frontiers of Psychiatry.
Dalam studi ini, lapor Psychology Today, olahraga meningkatkan neuroplastisitas pada penderita depresi. Neuroplastisitas merupakan kemampuan otak dalam melakukan perubahan dan adaptasi ketika ada koneksi baru dalam saraf.
Obat antidepresan diyakini mengatasi depresi dengan meningkatkan neuroplastisitas. Perawatan stimulasi otak baru, seperti stimulasi magnetik transkranial berulang (RTMS), tampaknya memiliki efek yang sama.
Baca Juga: Redmi Watch 2 Rilis Akhir Bulan Ini, Fitur Olahraga Lebih Komplit
Studi tentang hubungan neuroplastisitas dan depresi
Penelitian ini dilakukan pada 41 penderita depresi yang pernah dirawat di rumah sakit. Setelah cukup pulih, mereka menjadi peserta studi ini.
Mereka dibagi menjadi dua kelompok. Satu kelompok harus berolahraga selama tiga hari dalam seminggu, sementara kelompok lainnya hanya memainkan permainan logika dan deduksi selama tiga hari dalam seminggu. Total penelitian ini adalah tiga minggu.
Di akhir penelitian, kelompok yang berolahraga memiliki skor depresi jauh lebih rendah daripada kelompok permainan, yang tidak banyak menggerakkan tubuh.
Selain itu, aktivitas neuroplastisitas kelompok olahraga meningkat. Peserta dengan depresi membaik mengalami peningkatakan aktivitas neuroplastisitas, yang diukur dengan paired-association stimulation effect (PAS effect).
Baca Juga: 6 Olahraga yang Bisa Dilakukan di Rumah, Lengkap dengan Caranya
Dari hasil tersebut, penulis studi mengatakan bahwa olahraga memodulasi neurotransmitter, dan meningkatkan pelepasan protein neurotropik seperti BDNF di otak. Jadi, mereka menyarankan program olahraga dimasukkan ke dalam pengobatan depresi.
Penelitian ini membuktikan bahwa olahraga tidak hanya baik untuk tubuh, tetapi juga bagus untuk otak.