FDA Dukung Suntikan Booster Vaksin Johnson & Johnson untuk 18 Tahun ke Atas

Kamis, 21 Oktober 2021 | 16:52 WIB
FDA Dukung Suntikan Booster Vaksin Johnson & Johnson untuk 18 Tahun ke Atas
Ilustrasi Vaksin Johnson & Johnson (pixabay)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sebuah komite penasihat Food and Drug Administration (FDA) telah menyetujui suntikan booster vaksin Johnson & Johnson untuk penggunaan darurat pada orang usia 18 tahun ke atas.

Rencananya, suntikan booster vaksin Johnson & Johnson ini akan diberikan setidaknya 2 bulan setelah orang-orang usia 18 tahun ke atas mendapatkan dosis awal. Tapi, keputusan ini masih akan diajukan ke FDA dan mengeluarkan keputusan resmi.

Komite Penasihat Vaksin dan Produk Biologi Terkait FDA (VRBPAC) akan menimbang data keamanan dan keefektifan suntikan booster vaksin Johnson & Johnson untuk penggunaan darurat setelah 2 bulan pemberian dosis awal. Mereka menimbang hal tersebut melalui uji coba klinis yang melibatkan 30 ribu peserta.

Tapi, hal ini hanya berlaku bahwa semua orang yang berusia 18 tahun ke atas. Sebelumnya, komite penasihat vaksin dan produk biologi tersebut mendukung penggunaan darurat suntikan booster vaksin Pfizer dan Moderna untuk kelompok yang berisiko tinggi, seperti orang dewasa di atas usia 65 tahun dan orang usia 18-64 tahun yang berisiko tinggi.

Temuan ini juga menunjukkan satu dosis vaksin Johnson & Johnson menunjukkan tingkat efektivitas 74 persen dalam mencegah infeksi virus corona Covid-19 parah dan 70 persen mencegah penyakit simtomatik.

Ilustrasi Vaksin Covid-19 (pixabay)
Ilustrasi Vaksin Covid-19 (pixabay)

Menurut Dr. Penny Heaton, suntikan booster vaksin Johnson & Johnson yang diberikan setelah 2 bulan jeda dosis awal bisa membantu meningkatkan perlindungan tubuh hingga 94 persen.

Namun, penelitian menunjukkan tingkat kemanjuran vaksin Covid-19 Johnson & Johnson yang bervariasi.

Data pengawasan juga menemukan bahwa suntikan awal vaksin Johnson & Johnson 68 persen efektif mencegah rawat inap di antara orang dewasa tanpa penurunan kekebalan.

Heaton mengatakan bahwa tingkat perlindungan yang diberikan suntikan vaksin Johnson & Johnson dosis awal akan bertahan lama dari waktu ke waktu. Hal ini sangat berbeda dengan vaksin Covid-19 mRNA.

Baca Juga: Rusia Laporkan Mutasi Virus Corona Baru yang Lebih Menular dari Varian Delta, Apa Itu?

Namun, vaksin Johnson & Johnson menawarkan perlindungan yang lebih sedikit dibandingkan dengan suntikan vaksin Covid-19 mRNA, bahkan ketika mengalami penurunan dalam jangka waktu lama.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI