Suara.com - Sebenarnya, bayi sudah mengalami cegukan sejak dalam kandungan. Penyebabnya belum diketahui, tetapi beberapa teori mengatakan ini berkaitan dengan perkembangan paru-paru, saat janin berlatih bernapas dengan mengambil cairan ketuban.
Sementara cegukan pada bayi baru lahir terjadi karena diafragma mereka kejang, memaksa udara keluar melalui pita suara, lapor Insider.
Bayi baru lahir juga dapat mengalami iritasi diafragma karena minum terlalu cepat atau menangis terlalu lama.
Berdasarkan Insider, cara paling mudah dan efektif mengatasi cegukan pada bayi baru lahir adalah dengan menunggu dan membiarkan cegukan tersebut.
Baca Juga: Alami 19 Kali Keguguran, Wanita Ini Akhirnya Berhasil Melahirkan Bayi Berukuran Besar!
"Biasanya membuat orangtua cemas, tetapi bayi biasanya tidak terganggu sama sekali," jelas dokter anak Gina Posner, MD, dari Memorial Care Orange Coast Medical Center, California.
Cegukan tidak berbahaya bagi bayi, dan tidak perlu mencoba menghentikannya. Biasanya, cegukan akan berlangsung sekitar 10 hingga 15 menit. Pada beberapa kasus, bisa sampai satu hingga dua jam.
Tetapi cegukan dapat dicegah, yakni memperlambat bayi saat menyusu. Jika mereka minum terlalu cepat, bayi dapat menghirup banyak udara akibatnya perut mereka kembung dan mengiritasi diafragma.
Jika Anda memberi ASI dari botol, American Academy of Pediatrics (AAP) menyarankan untuk menyendawakan bayi setelah minum. Ketika sedang menyusu langsung, Anda bisa melakukannya ketika berganti payudara.
Baca Juga: 150 Nama Bayi Laki-laki Islam Berawalan Z, Masya Allah Mengandung Arti Penuh Doa