Suara.com - Penduduk kota Melbourne di Australia tengah bersukacita menyambut pelonggaran pembatasan yang akan dilakukan pemerintah dalam waktu dekat.
Setelah 3 bulan menjalani lockdown, bar, restoran, dan kafe bergegas menyiapkan diri untuk membuka kembali pintu mereka bagi para pelanggan yang telah divaksin lengkap.
Penduduk Melbourne telah menjalani penguncian pandemi keenam mereka sejak awal Agustus, yang diterapkan sebagai upaya untuk memadamkan wabah COVID-19 yang dipicu oleh varian Delta.
Pihak berwenang meningkatkan upaya imunisasi di Victoria sebelum melonggarkan pembatasan walaupun kasus harian COVID-19 terus mendekati level rekor.
Baca Juga: 5 Hits Bola: Ernando Ari dan Bagus Kahfi Sudah Tak Asing dengan Pelatih Australia U-23
Hingga Jumat (22/10), Melbourne, yang berpenduduk lima juta jiwa berarti sudah menghabiskan 262 hari atau hampir sembilan bulan, dalam menerapkan aturan tinggal di rumah sejak Maret 2020.
Lockdown di Melbourne itu merupakan yang terpanjang di dunia, melebihi masa penguncian 234 hari di Buenos Aires, menurut media Australia.
Para pejabat telah berjanji untuk mencabut penguncian setelah tingkat vaksinasi dosis ganda untuk orang berusia di atas 16 tahun di Victoria melebihi 70 persen.
Perdana Menteri Australia Scott Morrison pada Kamis mengonfirmasi bahwa target itu telah tercapai, dan lebih banyak pembatasan akan dilonggarkan saat inokulasi mencapai 80 dan 90 persen.
"Jalan terpanjang telah dilalui di Victoria dan jalan panjang itu benar-benar mulai dibuka malam ini," kata Morrison kepada Seven News, Kamis.
Dari pukul 23.59 (waktu setempat) pada Kamis, bar dan kafe dapat buka kembali dengan menerima 20 pelanggan yang telah divaksin lengkap di dalam ruangan dan 50 pelanggan di luar ruangan. Sementara, salon dapat mengizinkan masuk lima pelanggan.
Baca Juga: Bendera Indonesia Tak Boleh Berkibar Saat Timnas U-23 vs Australia, Begini Respons PSSI
Ketika bisnis bersiap untuk menyambut pelanggan, kasus harian COVID naik menjadi 2.232 di Victoria pada Kamis. Angka itu merupakan jumlah kasus tertinggi kedua selama pandemi dan mayoritas kasus berada di ibu kota negara bagian Victoria, Melbourne.
Jumlah kasus COVID pada Kamis itu juga tidak jauh dari 2.297 kasus, yang bermunculan seminggu yang lalu.
Australia telah membuang pendekatan nol-COVID dalam upaya pengendalian wabahnya.
Sebagai gantinya, Australia secara bertahap bergerak menuju normalisasi saat tingkat vaksinasi meningkat tajam setelah negara itu diguncang gelombang infeksi ketiga akibat varian Delta sejak pertengahan Juni.
Kota Sydney dan Canberra keluar dari penguncian pada pekan lalu setelah mempercepat target vaksinasi mereka, sementara negara-negara bagian lain di Australia sudah bebas COVID atau hanya memiliki sangat sedikit kasus.
Kasus COVID di Negara Bagian New South Wales naik untuk hari ketiga berturut-turut pada Kamis menjadi 372 dari 283 kasus sehari sebelumnya.
Terlepas dari gelombang varian Delta, Australia hanya mencatat sekitar 152.000 kasus dan 1.590 kematian akibat COVID. Angka itu jauh lebih rendah daripada yang terjadi di banyak negara maju lainnya. [ANTARA]