Suara.com - Hingga saat ini Organisasi Kesehatan Dunia (WHO masih belum memberikan izin penggunaan darurat untuk vaksin Sputnik V buatan Rusia.
WHO dikabarkan masih meninjau untuk pemberian izin vaksin tersebut. Tapi, kenapa vaksin Sputnik V hingga kini masih belum mendapatkan izin?
"Seperti calon-calon vaksin lainnya, WHO masih memproses vaksin Sputnik V dari berbagai lokasi manufaktur dan akan memublikasikan keputusan mereka mengenai status EUL (Izin Penggunaan Darurat) begitu semua data tersedia dan evaluasi rampung," tulis pernyataan WHO seperti dikutip dari ANTARA.
WHO mengaku sudah memulai kembali proses penilaian vaksin Rusia tersebut dan menunggu kelengkapan unit-unit data yang diajukan secara terpisah (rolling submission).
Baca Juga: WHO: Investasi Rp 14 Ribu per Orang Bisa Bangun Akses Cuci Tangan di 46 Negara Miskin
Russian Direct Investment Fund (RDIF), yang memasarkan Sputnik V di luar negeri, mengatakan sekelompok pengawas WHO akan segera mengunjungi Rusia untuk "mengumpulkan semua tinjauan dan dokumen yang diperlukan tentang Sputnik V."
Secara terpisah, kepala RDIF Kirill Dmitriev mengatakan kepada CNN bahwa ia berharap WHO dapat menyetujui vaksin Sputnik V dalam beberapa bulan lagi, kantor berita RIA melaporkan.
WHO mengatakan tinjauannya pada Juli, tentang bagaimana Rusia memproduksi vaksin Sputnik V, menemui sejumlah masalah terkait pengisian ampul di salah satu pabrik. Pihak perusahaan mengatakan bahwa sejak saat itu mereka telah mengatasi segala kekhawatiran WHO.
RDIF mendanai sistem pengujian, obat, dan vaksin COVID-19. Mereka juga mendukung vaksin Sputnik V yang dikembangkan Institut Gamaleya dan berinvestasi dalam pembuatan vaksin secara massal.
Baca Juga: Meksiko: Izin Penggunaan Darurat Vaksin Covid-19 Harus Bebas Kepentingan Politik