Suara.com - Tiap anak memiliki kecepatan belajar yang berbeda. Namun jika seorang anak tertinggal jauh dari teman sebayanya, bisa dicurigai sebagai tanda disleksia.
Dikutip dari Fatherly, disleksia dipahami sebagai kesulitan dalam pemrosesan fonologis, yang mempengaruhi kemampuan seseorang untuk berbicara, membaca, dan mengeja.
Dengan kata lain, penderita disleksia mengalami kesulitan memperhatikan fonem, suara khas terkecil yang membentuk kata.
Baca Juga: 5 Rekomendasi Buku Klasik Anak, Dijamin Bikin Gemes dan Jatuh Hati
Salah satu gejala disleksia yang paling jelas adalah kesulitan membaca, terutama mempelajari huruf dan suara yang mereka buat. Tapi ada banyak tanda lain dari disleksia, antara lain:
- Memiliki ejaan yang buruk
- Kesulitan belajar bahasa asing
- Kesulitan memperhatikan
- Kecemasan, terutama tentang membaca nyaring di kelas
- Kesulitan dengan pencarian kata, atau memikirkan dan mengucapkan kata yang ingin Anda katakan
- Mencampur kata-kata yang terdengar serupa saat berbicara, seperti konstan dan konsisten
Perbedaan antara pembaca biasa dan pembaca disleksia bisa mulai terlihat di kelas 1 SD. Semakin cepat seorang anak disleksia didiagnosis dan mulai menerima pengobatan, semakin baik kemajuan keterampilan membaca mereka.
Di sisi lain, orang sering menstigma bodoh anak disleksia karena kemampuan belajar mereka. Namun, mereka memiliki kelebihan lain yang unik dan sangat penting bagi orang dewasa untuk menyorotinya.