Suara.com - Sejak lahir, bayi akan mengalami pertumbuhan fisik sangat pesat. Namun perlahan akan melambat saat usianya mencapai 2 tahun.
Dokter spesialis anak dr. Meta Hanindita, Sp.A., mengatakan, anak usia di atas 2 tahun normalnya akan mengalami kenaikan berat badan minimal 2 kg per tahun dan 8 cm per tahun untuk tinggi badan.
Oleh sebab itu, pemantauan pertumbuhan anak tidak harus satu bulan sekali seperti saat usianya masih di bawah 2 tahun.
"Di atas usia 2 tahun pemantauan tinggi badan dan berat badan dilakukan 3 bulan sekali saja. Untuk target kita lihat bahwa di fase ini ada perlambatan pertumbuhan," kata dokter Meta saat siaran langsung Instagram bersama Tasya Kamila, Rabu (20/10/2021).
Baca Juga: Survei: 25 Persen Balita Indonesia Pergi ke PAUD Tidak Sarapan
Kenaikan 2kg per tahun itu berarti rata-rata per tiga bulan berat badan anak bertambah sekitar 500 gram. Namun apabila dalam masa pemantauannya terjadi baik turun berat badan, dokter Meta menyarankan, peelu dicari tahu penyebabnya.
"Karena yang paling sering terjadi adalah kesalahan dalam penimbangan atau pengukuran tinggi badan yang tidak disadari oleh orang tua," ujarnya.
Cara mengukur berat badan yang benar, lanjutnya, seharusnya anak telanjang atau paling tidak hanya memakai pakaian dalam. Tujuannya agar pengukuran bisa akurat dan tidak ada penambahan berat badan dari faktor pakaian ataupun aksesoris yang dikenakan anak.
Selain itu, waktu penimbangan juga harus selalu sama. Misalnya, setiap waktu pagi sebelum makan. Pada tiga bulan berikutnya, berat badan anak juga sebaiknya diukur saat waktu yang sama juga belum makan.
Akan tetapi, berat badan anak bisa juga turun beberapa kilogram akibat sakit. Kondisi tersebut, dikatakan dokter Meta, masih wajar.
Baca Juga: Ditopang Investasi dan Ekspor, Ekonomi Tahun Depan Diyakini Tembus 5,2 Persen
"Setelah sembuh biasanya dia akan jadi nafsu makan lebih tinggi dan berat badan yang sebelumnya hilang jadi bisa terkejar lagi, itu masih wajar," ucapnya.