2. Jangan mengisolasi diri sendiri
Meskipun kamu mungkin merasa ingim untuk menarik diri dari keluarga dan teman, cobalah untuk tetap terhubung dengan orang-orang yang dapat menawarkan dukungan. Isolasi hanya dapat memperkuat perasaan secara negatif.
3. Dapatkan bantuan dari seorang profesional
Keputusan besar seperti ini terasa luar biasa dan membuat stres. Seorang profesional kesehatan mental dapat membantu membimbingmu melalui peristiwa kehidupan yang mendalam ini.
4. Jangan biarkan orang menekanmu
Seperti banyak situasi kehidupan, kamu mungkin merasakan tekanan dari teman, keluarga, atau pasangan. Ingatlah bahwa aborsi pada akhirnya adalah pilihanmu dan milik dirimu sendiri, karena kamulah yang akan bertanggung jawab untuk itu.
5. Evaluasi situasimu
Seringkali, seorang perempuan tidak menginginkan aborsi tetapi tahu bahwa menjaga dan membesarkan anak bukanlah pilihan terbaik, membuat mereka terdengar seperti tidak punya pilihan lain. Evaluasi skenariomu untuk mengidentifikasi solusi potensial, seperti adopsi.
6. Dapatkan perawatan terbaik
Jika memutuskan untuk melakukan aborsi, kamu berhak mendapatkan perawatan terbaik. Carilah fasilitas yang memahamimu dan situasimu.
7. Memahami pilihanmu
Jika kamu menghadapi kehamilan yang tidak diinginkan dan merasa stres, cemas, depresi, atau tidak nyaman secara emosional memikirkan aborsi, kamu harus berbicara dengan dokter tentang pilihan yang kamu buat.
Sementara aborsi tetap menjadi pilihan, kamu mungkin ingin mempertimbangkan adopsi atau memulai sebuah keluarga. Seorang profesional kesehatan mental dapat membantu memandu kamu melalui kemungkinan, sementara seorang ginekolog atau dokter kandungan dapat membantumu lebih memahami kehamilan, persalinan, dan keluarga berencana.