Saking Rapuhnya, Penderita Osteoporosis Bisa Alami Patah Tulang Hanya Gara-Gara Batuk

Selasa, 19 Oktober 2021 | 14:13 WIB
Saking Rapuhnya, Penderita Osteoporosis Bisa Alami Patah Tulang Hanya Gara-Gara Batuk
Ilustrasi osteoporosis. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Hari Osteoporosis Sedunia 2021 atau World Osteoporosis Day diperingati pada 20 Oktober, ditujukan untuk memberitahu masyarakat tetang bahayanya osteoporosis.

Spesialis Gizi Klinik Dr. dr. Luciana B. Sutanto, MS, Sp.GK, mengatakan bahwa penderita osteoporisis bisa mengalami patah tulang meski ia cuma batuk.

"Osteoporosis adalah penyakit di mana tulang kehilangan kepadatan dan akhirnya rapuh, sehingga tekanan ringan seperti membungkuk atau batuk pun dapat menyebabkan patah tulang," ujar Dr. Luciana dalam acara diskusi "Prevent Osteoporosis in HER 30s: I AM Smarter, Stronger, Happier", Selasa (19/10/2021).

Dr. Luciana melanjutkan, umumnya fraktur atau tulang yang rapuh terjadi di pinggul, pergelangan tangan atau tulang belakang.

Baca Juga: Suami Seret Istri ke Jalur Hukum, Alasannya Bikin Geleng-geleng Kepala

Jika ini dibiarkan, penderita akan mengalami kecacatan, seperti bungkuk, sakit punggung, tinggi badan menurun, sering cedera, atau alami tulang retak.

Dan mirisnya, kata Dr. Luciana lagi, gejalanya kerap tidak disadari penderitanya. Hal ini karena osteoporosis tidak memberikan gejala sebelum terjadi kerusakan atau tulang benar-benar patah karena rapuh.

"Hal ini perlu menjadi perhatian, khususnya perempuan yang memasuki usia 30. Perempuan cenderung mengalami penurunan massa tulang mulai usia 30 tahun sampai periode menopause dan seterusnya," jelas Dr. Luciana.

Perempuan memasuki usia 30 tahun perlu memeriksakan diri, karena tidak hanya menyerang orang berusia lanjut, osteoporosis juga menyerang usia muda atau produktif .

Sayangnya, tidak banyak perempuan usia 30 yang sadar bahwa menjaga kesehatan tulang sangatlah penting.

Baca Juga: 5 Sumber Nutrisi yang Baik untuk Kesehatan Tulang

"Jika mereka menikah, di usia 30-an, banyak dari mereka yang mungkin hamil atau menyusui, di mana mereka adalah salah satu kelompok risiko osteoporosis," pungkas Dr. Luciana.

Perlu diketahui, Penelitian International Osteoporosis Foundation menunjukkan bahwa risiko perempuan untuk terkena osteoporosis 4 kali lebih tinggi dibandingkan laki-laki.

Maka, penting bagi perempuan untuk mengonsumsi kalsium dan vitamin D secara terus menerus di antara usia 20 hingga 30 tahun, salah satunya melalui tambahan suplemen.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI