Benarkah Orang yang Sekali Selingkuh akan Tetap Berselingkuh? Begini Kata Psikoterapis

Senin, 18 Oktober 2021 | 15:15 WIB
Benarkah Orang yang Sekali Selingkuh akan Tetap Berselingkuh? Begini Kata Psikoterapis
Ilustrasi selingkuh. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pernah mendengar ungkapan "sekali selingkuh, tetap akan selingkuh"? Beberapa orang memercayainya, tetapi yang lainnya memiliki alasan lain untuk tidak mengindahkannya.

Psikoterapis Tammy Nelson mengatakan bahwa tipe orang seperti itu memang ada. Tetapi ada juga orang yang hanya berselingkuh satu kali saja.

"Orang-orang berusaha mengkategorikan perilaku selingkuh. Tetapi menurutku ada berbagai jenis dan kebutuhan serta alasan berbeda untuk selingkuh," jelas Nelson kepada Insider.

Ada beberapa faktor yang menurut Madison membuat orang selingkuh, yakni:

Baca Juga: 4 Alasan Pasangan Sudah Lama Pacaran tapi Gagal Menikah, Tak Melulu Soal Perselingkuhan

  • Dalam kondisi hidup seperti apa orang tersebut
  • Bagaimana perasaan mereka terhadap hubungan yang sedang dijalani
  • Bagaimana perasaan mereka terhadap diri sendiri sehingga termotivasi untuk selingkuh
Ilustrasi selingkuh (unsplash/@elizabethtsung)
Ilustrasi selingkuh (unsplash/@elizabethtsung)

Seseorang dapat berselingkuh ketika mereka kurang percaya diri. Misalnya, mereka mendapat perhatian dari orang di luar hubungan hingga membuat mereka merasa penting dan diinginkan.

"Orang mungkin berselingkuh karena dendam pada pasangannya," sambung Nelson.

Tetapi keadaan tersebut tidak konstan dan dapat diubah.

"Jadi, gagasan bahwa setiap orang yang telah berselingkuh pasti akan melakukannya lagi di lain waktu tidak selalu benar," imbuhnya.

Sementara itu, orang yang selalu selingkuh juga ada. Namun, mereka cenderung melakukannya karena alasan yang lebih berkaitan dengan kepribadian daripada kondisi mereka.

Baca Juga: Viral Kisah Wanita yang 3 Kali Ditinggal Pasangan Ketika Hamil

"(Mungkin) mereka tidak mampu berkomitmen dalam hubungan monogami tetapi tidak bisa jujur untuk meminta hubungan terbuka atau open relationship," tambah Nelson.

Orang-orang tersebut juga bisa memiliki kepribadian narsistik atau punya masalah dengan 'keterikatan'.

Sebab, meski mereka tertarik dengan pasangannya, mereka akan cenderung memikirkan diri sendiri. Jadi, perselingkuhan mungkin tampak bukan masalah besar bagi narsistik.

Peselingkuh mungkin percaya bahwa mereka melakukan kebaikan untuk diri sendiri dan pasangannya.

"Tidak setiap peselingkuh adalah orang yang egois atau jahat. Beberapa berselingkuh agar pernikahan mereka tetap bertahan," tandasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI