Ketidakpercayaan terhadap Orang Lain Jadi Penanda Utama dari Gangguan Kepribadian Ambang

Senin, 18 Oktober 2021 | 14:45 WIB
Ketidakpercayaan terhadap Orang Lain Jadi Penanda Utama dari Gangguan Kepribadian Ambang
Ilustrasi wanita tidak percaya orang lain (pexels.com/Alex Green)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Peneliti dari Universitas Simmelweis, Hongaria mendeteksi salah satu tanda utama yang sangat terlihat dari pengidap gangguan kepribadian ambang atau borderline personality disorder (BPD).

Dalam penelitian mereka, terungkap bahwa orang dengan BPD cenderung menilai orang lain sebagai sosok yang tidak dapat dipercaya.

Pemimpin penelitian, Evelyn Levay, pun mencoba mengeksplorasi hubungan antara ketidakpercyaan dengan BPD lebih jauh.

Mereka merekrut 60 orang dewasa, yang terdiri 30 pengidap BPD dan 30 orang sehat. Mereka diberi uang dan diminta untuk membuat keputusan selama 15 menit atas uang tersebut.

Baca Juga: 4 Realita Pahit yang Harus Dihadapi di Dunia Kerja, Wajib Siapkan Mental

Peserta dapat membuat keputusan apa saja, menyimpan uang untuk mereka sendiri, membaginya secara rata dengan orang lain, atau memberi sebagian besar uang tersebut kepada orang lain.

Ilustrasi Berbohong (adobe stock)
Ilustrasi Berbohong (adobe stock)

Peneliti juga meminta mereka memprediksi apa yang akan dilakukan peserta lainnya terhadap uang tersebut.

Levay dan tim menemukan, lapor Psychology Today, bahwa pengidap BPD menunjukkan kemurahan hati mereka sama seperti peserta yang sehat.

Tetapi, mereka cenderung memandang negatif orang lain, memprediksi peserta lain akan menyimpan uang yang diberikan untuk diri mereka sendiri.

"Gagasan tentatif kami menjelaskan perbedaan ini terkait dengan riwayat perkembangan pasien BPD. Penganiayaan, penelantaran, dan mendapat perlakuan kejam sejak dini merupakan faktor penting BPD," tulis peneliti.

Baca Juga: Peruntungan Shio 17 Oktober 2021: Ayam Berusaha Sembuh dari Gangguan Kesehatan Mental

Mereka melanjutkan, "Pola yang kami temukan mungkin berasal dari lingkungan keluarga di mana keterlibatan anak adalah hal wajib, tetapi lingkungan tidak membalasnya. Sebaliknya, keterlibatan mereka dipenuhi egoisme dan terabaikannya kebutuhan anak."

Di sisi lain, ide ini sejalan dengan penelitian terbaru lainnya yang menunjukkan bahwa gangguan kepribadian ambang cenderung berasal dari trauma masa kecil, daripada riwayat genetik.

Lavey berharap studi mereka ini dapat membuat kemajuan dalam pengembangan pengobatan efektif untuk BPD.

"Sebagian besar terapi BPD hanya berbasis bukti untuk mengatasi ketidakpercayaan dalam berbagai cara. Tetapi, pertanyaan ilmiah lebih lanjut apakah ketidakpercayaan memainkan peran penting dalam tidak menganggapi terapi," tandas Levay.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI