Orangtua Wajib Tahu, Ini 4 Cara Menyembuhkan Batin Anak

Risna Halidi Suara.Com
Senin, 18 Oktober 2021 | 14:12 WIB
Orangtua Wajib Tahu, Ini 4 Cara Menyembuhkan Batin Anak
Ilustrasi Anak Kecil punya trauma masa kecil. (pixabay.com/731165)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Trauma masa kecil tidak mudah hilang. Itulah mengapa menyembuhkan batin anak cukup sulit. Banyak hal-hal sulit yang dihadapi anak-anak dapat menghantui mereka sepanjang hidupnya.

Trauma masa kecil bisa terjadi karena pengalaman yang tidak mengenakkan seperti kecelakaan yang menakutkan, konflik di rumah, intimidasi di sekolah, kehilangan orang yang dicintai atau bahkan seorang sahabat yang pindah.

Rasa sakit seperti itulah yang dapat memengaruhi harga diri, membuat cemas serta merasa terjebak, rapuh secara emosional.

Sebagian anak mungkin mencoba dan mengubur peristiwa trauma tersebut. Namun, batin tak bisa dibohongi sehingga dapat merusak dan sulit sembuh, jika terus terlintas peristiwa itu.

Baca Juga: Anak Nia Daniaty Jalani Pemeriksaan Polisi dalam Keadaan Sakit

Ilustrasi Anak Menangis. (Pexels.com/cottonbro)
Ilustrasi Anak Menangis. (Pexels.com/cottonbro)

Batin anak masih membutuhkan perawatan dan bimbingan untuk mengatasi perasaan menyakitkan akan peristiwa yang pernah dialami.

Sebagai orangtua, ada baiknya memerhatikan kesehatan batin anak untuk menjaga diri anak agar tetap stabil. Jika bingung harus mulai dari mana. Berikut empat hal yang dilakukan untuk memulai penyembuhan batin anak:

1.  "Kamu dicintai”
Anak-anak berhak mendapat cinta dan kasih sayang tetapi tidak semua anak mendapatkan rasa tersebut. Mungkin orangtua tidak menunjukkan kasih sayang atau teman sebaya menolak kamu, bagaimanapun perasaan tidak dicintai itu bisa bertahan lama dan dapat merusak harga diri, bahkan memengaruhi kemampuan untuk menerima cinta dalam hubungan di masa depan.

Hal terbaik adalah luangkan waktu sejenak untuk bilang kepada anak bahwa tetap mencintainya, tidak peduli apa yang telah terjadi di masa lalu. Dengan begitu perasaan anak akan lebih tenang karena ucapan tersebut diungkapkan.

2. "Kamu penting"
Kamu merasa terabaikan dan tidak pernah didengarkan? Beberapa anak diberitahu untuk tidak berbicara kecuali diajak bicara, hal itu akan membuat anak menjadi pendiam, pemalu bahkan tidak berani mengungkapkan apa yang dirasakan.

Baca Juga: Anak Pemenggal Kepala Ayah hingga Putus di Samosir Dibawa ke Rumah Sakit Jiwa

Beberapa anak berlomba untuk mendapatkan perhatian dan sebagian diabaikan begitu saja. Beritahu pada anak bahwa dirinya sangat penting bagi orangtua, agar batin anak tidak merasa cemas.

3. Kamu tidak pantas menerima ini"

Ilustrasi anak hilang (Unsplash/Lucas)
Ilustrasi anak bersedih (Unsplash/Lucas)

Kamu anak tidak bersalah. Jika kamu berurusan dengan rasa bersalah dan penyesalan atas sesuatu yang dilakukan atau terlibat sebagai seorang anak.

Tentu kamu pantas mendapatkan pengampunan serta tidak pantas menerima hal-hal buruk yang terjadi pada masa lampau, misalnya perceraian, pelecehan. Cukup tunjukkan belas kasihan pada batin anak dan beri tahu bahwa apapun yang terjadi bukanlah kesalahannya. 

4. "Kamu sudah melakukan hal yang terbaik”
Sebagai seorang anak, melakukan yang terbaik dengan kemampuan yang dimiliki adalah suatu kebahagian.

Lakukan hal terbaik bisa dimulai dari hal kecil seperti nurut pada orang tua, tidak melawan atau mengganggu. Bagi orang tua, jangan menyalahkan diri sendiri jika anak belum memiliki kemampuan untuk berpikir dewasa.

Cukup dengan memperhatikannya dan memberitahu, maka anak akan mengerti secara perlahan hingga mampu bertahan dan berkembang meskipun ada tantangan yang dihadapi.

Itulah hal yang dapat orang tua lakukan dalam menyembuhkan batin anak dari pengalaman yang buruk. (Elisa Naomi Hutapea)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI