Suara.com - Manusia bisa bergerak karena peran alat gerak aktif berupa otot dan alat gerak pasif tulang. Oleh karena itu, tulang dapat bergerak karena adanya otot.
Tapi bagaimana cara otot dapat menggerakkan tulang-tulang? Hal itu disebabkan adanya kontraksi dan relaksasi otot.
Dikutip dari Ruang Guru, kontraksi otot adalah keadaan saat otot menegang dan memendek, sehingga kemudian dapat menggerakkan tulang atau rangka tubuh. Sedangkan relaksasi adalah kondisi ketika otot kembali memanjang.
Otot yang membuat rangka bergerak disebut dengan otot rangka. Unit fungsional dari otot rangka itu disebut dengan sarkomer, tersusun oleh aktin dan miosin.
Baca Juga: Marak Perdagangan Orang: Suami Tega Jual Istri Sedang Hamil Tua
Aktin adalah protein pembentuk filamen halus dan tersusun atas 2 untai. Di dalam aktin terdapat protein troponin dan tropomiosin. Selain itu, juga ada sisi untuk pengikatan miosin.
Miosin adalah protein pembentuk filamen tebal yang bertugas menarik aktin ketika kontraksi otot terjadi. Sehingga keduanya harus bekerjasama agar tubuh bisa bergerak.
Selain aktin dan miosin, sarkomer juga memiliki daerah-daerah lain di dalamnya. Yakni, Pita I, Pita A, Zona H, dan Garis Z.
Pada Pita I hanya ada aktin di dalamnya. Sementara itu, Pita A memiliki aktin dan miosin sekaligus. Lalu, Zona H hanya memiliki miosin saja. Sedangkan garis Z sebagai penghubung antar sarkomer.
Otot bisa bisa berkontraksi dengan melewati lima tahapan, di antaranya:
Baca Juga: Mengenal Jenis Tulang Manusia Berdasarkan Bentuknya
- Impuls saraf tiba di neuromuscular junction dan menyebabkan pembebasan asetilkolin.
- Asetilkolin memicu pembebasan ion Ca dari reticulum sarkoplasma.
- Ion Ca akan berikat pada troponin sehingga terjadi perubahan struktur troponin. Perubahan struktur ini menyebabkan aktifnya tropomiosin.
- Kepala miosin akan menarik aktinpada daerah aktif tersebut dengan bantuan ATP.
- Otot memendek, terjadilah kontraksi.