Peneliti Meracik Antivenom Ular Berbisa dari Antibodi Unta, Diklaim Lebih Baik

Senin, 18 Oktober 2021 | 12:10 WIB
Peneliti Meracik Antivenom Ular Berbisa dari Antibodi Unta, Diklaim Lebih Baik
Ilustrasi tangan terluka karena gigitan ular berbisa. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Kemudian darah hewan yang telah mengandung antibodi racun ular dikeluarkan. Antibodi itu dimurnikan di laboratorium dan menjadi dasar antivenom yang akan diberikan ke manusia.

Kali ini, Harrison dan timnya mengganti kuda atau domna dengan unta.

"Kami mengarahkan semuanya ke domain antibodi unta, dengan harapan kami dapat menyimpannya sebagai produk cair, tetapi dengan cata yang tidak memerlukan rantai dingin," imbuh Harrison.

Harrison mengklaim antibodi unta tetap stabil terhadap panas dan bisa sama efektifnya dengan pengobatan antivenom ular saat ini.

"Dalam beberapa kasus, justru jauh lebih efektif," klaimnya.

Tetapi, antivenom antibodi monoklonal seperti ini membutuhkan setidaknuya lima tahun untuk tersedia.

Sebab, formulanya perlu disempurnakan, ditambah uji praklinis di laboratorium, lalu uji coba konvensional pada manusia.

"Jadi perbedaan yang akan dibuat ini sebenarnya untuk masalah pengiriman. Kami ingin mengembangkan perawatan yang tidak hanya berkualitas, tetapi juga memiliki masa simpan lama dan tahan panas," tandas Harrison.

Baca Juga: Demi Selingkuhan, Pria Ini Bunuh Istri Sendiri Pakai Ular Berbisa

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI