Suara.com - Kemoterapi adalah salah satu tindakan medis yang harus dilalui pasien kanker payudara. Namun banyak yang menanyakan, bolehkah pasien kanker payudara melakukan hubungan seksual?
Konsultan Hematologi Onkologi Medik, dr. Jeffry Beta Tenggara, Sp.PD-KHOM memperbolehkan pasien kanker payudara tetap melakukan hubungan seksual. Tapi ia mengingatkan perlu memperhatikan waktu melakukan hubungan seksualnya,
dr. Jeffry tidak menyarankan pasien kanker payudara melakukan hubungan seksual beberapa saat setelah kemoterapi dilakukan, ini karena tubuh sedang dalam keadaan yang lemah.
"Biasanya pasien setelah kena kemoterapi itu akan ada satu periode dimana kekebalan badan turun, darah turun baik darah merah maupun darah putih trombosit turun. Jadi pada saat ini, memang lebih baik jangan hubungan dulu," ujar dr. Jeffry dalam acara diskusi Kanker Payudara bersama Kalbe, Sabtu (16/10/2021).
Baca Juga: Begini Cara Penentuan Stadium Kanker Payudara dan Pengobatan yang Bisa Dilakukan
Kondisi setelah kemoterapi ini membuat sistem kekebalan tubuh pasien kanker payudara sangat lemah sehingga rentan terkena infeksi virus, bakteri, dan kuman.
Salah satu bakteri atau kuman itu bisa diperoleh melalui hubungan seksual, apalagi kata dr. Jeffry ujung penis mengandung banyak bakteri. Sehingga jika melakukan penetrasi ke dalam vagina akan memasukan bakteri tersebut ke tubuh pasien kanker payudara.
"Jadi yang tadinya serangan bakteri biasa saja, karena kondisi tubuhnya yang sedang lemah, kesannya bakteri ini jadi agresif jadi biasanya menyebabkan infeksi saluran kencing bagi pasien," jelas dr. Jeffry.
Sehingga ia menyarankan pasien untuk sedikit bersabar, menunggu kondisinya lebih pulih dan aktivitas seksual dilakukan bertahap dan pelan agar tidak melukai.
"Harus komunikasi ke suami dan istri bahwa menjalani kemoterapi bukan proses yang ringan," pungkas dr. Jeffry.
Baca Juga: Satu Perempuan di Indonesia Didiagnosis Kanker Payudara Setiap 8 Menit