Suara.com - Food and Drug Administration (FDA) mendukung suntikan booster vaksin Moderna diberikan pada orang-orang yang berisiko terinfeksi virus corona Covid-19 dan variannya.
Suntikan booster vaksin Moderna ini bisa diberikan setidaknya setelah 6 bulan pemberian dosis kedua vaksin Covid-19.
Adapun kelompok yang harus diprioritaskan adalah orang usia 65 tahun atau lebih dan orang usia 18-64 tahun dengan risiko tinggi infeksi virus corona Covid-19.
Tapi dilansir dari Fox News, rekomendasi pemberian suntikan booster vaksin Moderna untuk kelompok orang yang berisiko ini belum pasti, karena menunggu FDA mengeluarkan keputusan resminya.
Komite Penasihat Vaksin dan Produk Biologi Terkait FDA, (VRBPAC) sedang ditugaskan untuk mencuri tahu data yang tersedia mendukung keamanan dan efektivitas suntikan booster vaksin Moderna tersebut atau tidak, khususnya pada 3 kelompok yang berisiko tinggi.
![ilustrasi vaksin Covid-19. [Envato]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2021/10/14/17068-ilustrasi-vaksinasi-covid-19-envato.jpg)
- Orang usia 65 tahun ke atas.
- Orang usia 18-64 tahun dengan risiko infeksi virus corona Covid-19 parah.
- Orang usia 18-64 tahun yang sering terpapar virus corona di institusi atau bidang pekerjaannya, sehingga berisiko mengalami komplikasi serius.
Dr. Jacqueline Miller, kepala bidang terapi penyakit menular di Moderna, mempresentasikan temuan perusahaan di antara sekitar 344 peserta yang menunjukkan bahwa suntikan booster vaksin Moderna gagal memenuhi kriteria FDA dengan selisih tipis.
Sebab, suntikan booster vaksin Moderna terbukti tidak menghasilkan peningkatan respons kekebalan 4 kali lipat.
Hal ini mungkin terjadi, karena perlindungan yang tinggi sudah ditawarkan sejak suntikan dua dosis vaksin Covid-19 pertama.
Terlebih, para ahli dari Moderna menjelaskan bahwa sistem kekebalan peserta kemungkinan dipengaruhi oleh adanya antibodi yang sudah ada sebelumnya.
Baca Juga: Amankah Suntik Vaksin Flu dan Booster Vaksin Covid-19 Bersamaan?
Suntikan booster vaksin Covid-19 memang menghasilkan peningkatan 42 kali lipat tingkat antibodi manusia, yang melindungi diri dari varian Delta yang sangat menular.