Studi yang dilakukan oleh Hartle sebelumnya menemukan, anak-anak menjadi pihak yang paling rentan terpapar BPA, karena makanan kaleng banyak digunakan pada menu makan siang di sekolah dan aneka jajanan lainnya.
Meski pihak BPOM Amerika Serikat, (FDA) mengizinkan penggunaan BPA dalam kadar tertentu pada kemasan kaleng, namun negara bagian California telah menempatkan senyawa itu dalam racun reproduksi wanita.
"FDA tidak lagi mengizinkan BPA digunakan dalam botol bayi dan lapisan kaleng susu formula, dan mulai banyak perusahaan yang tidak menggunakan BPA. Tapi kami juga belum tau apakah senyawa pengganti BPA cukup aman digunakan," kata Hartle.