Suara.com - Menopause yang merupakan kondisi berakhirnya siklus menstruasi umumnya terjadi ketika wanita memasuki usia 40-an akhir.
Seorang wanita dikatakan sudah menopause jika tidak menstruasi lagi minimal 12 bulan lamanya.
Namun, sebuah studi baru menyebut bahwa menopause bisa mundur pada wanita yang rutin melakukan hubungan seks.
Diterbitkan di Royal Society Open Science, penelitian ini mengklaim bahwa wanita yang berhubungan seks setiap minggunya, 28 persen lebih kecil mengalami menopause pada usia tertentu, dibandingkan dengan mereka yang jarang melakukan hubungan seks.
Baca Juga: Ketahui Penyebab Anorgasmia pada Wanita, Kesulitan Orgasme Setiap Berhubungan Seks
Lantas apa hubungannya rutin hubungan seks dengan menopause?
Dilansir dari Healthshots, menopause adalah tahap yang dihadapi setiap wanita dalam hidupnya, di mana waktu datangnya menopause juga tergantung pada genetika.
Tapi itu hanya satu faktor, sebab kebiasaan gaya hidup seperti merokok dan jumlah sel telur yang dimiliki seorang wanita sejak lahir juga berkontribusi pada menopause dini.
Penelitian menunjukkan bahwa wanita yang sudah menikah mencapai tahap menopause lebih lambat daripada wanita yang belum menikah atau bercerai.
Ini mengungkap bahwa kebiasaan seksual memiliki peran besar. Tim peneliti melihat karena ketika seorang wanita aktif secara seksual, tubuh menghitung peluang untuk hamil.
Baca Juga: Bermasalah dengan Siklus Haid, Wanita Ini Justru Didiagnosis dengan Homoseksual
Dari sudut pandang evolusi, akan sia-sia menghabiskan energi untuk berovulasi jika wanita tidak aktif secara seksual. Jika seorang wanita jarang atau tidak pernah berhubungan seks, tubuh tidak akan menerima sinyal bahwa kehamilan bisa segera terjadi.
"Tentu saja, menopause adalah keniscayaan bagi perempuan, dan tidak ada intervensi perilaku yang akan mencegah penghentian reproduksi. Namun, hasil ini merupakan indikasi awal bahwa waktu menopause mungkin adaptif dalam menanggapi perilaku seksual," kata mereka.
Meski begitu, Anda tidak boleh melakukan hubungan seks sepanjang waktu, apalagi dengan perasaan terpaksa, hanya untuk menunda menopause. Untuk saat ini masih diperlukan lebih banyak penelitian mengenai rutin hubungan seks dan menopause.