Hari Penglihatan Sedunia: Lansia Waspada Penyakit Degenerasi Makula yang Sebabkan Buta

Kamis, 14 Oktober 2021 | 14:51 WIB
Hari Penglihatan Sedunia: Lansia Waspada Penyakit Degenerasi Makula yang Sebabkan Buta
Ilustrasi mata. (Pixabay)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Seiring usia makin tua, berbagai organ tubuh juga ikut menua. Salah satunya mata yang bisa terkena penyakit degenerasi makula terkait usia (Age-related macular degeneration/AMD).

Indonesia menjadi salah satu negara dengan jumlah pasien AMD terbanyak di dunia. Bersama dengan Cina, India, Pakistan, dan Amerika Serikat.

Prevalensi AMD tahap awal di seluruh dunia pada pasien antara usia 45 hingga 85 tahun ada sebanyak 8 persen. Sedangkan AMD tahap lanjut sekitar 0,4 persen. Diperkirakan hampir 288 juta orang akan mengalami AMD pada tahun 2040.

Ketua Umum Perhimpunan Dokter Spesialis Mata Indonesia (PERDAMI) dr. M. Sidik, Sp.M(K), mengatakan bahwa penyakit AMD perlu menjadi perhatian, karena termasuk penyebab utama gangguan penglihatan dan kebutaan pada populasi lanjut usia di negara berkembang.

Baca Juga: 4 Jenis Cacat Mata yang Bisa Terjadi Pada Siapa Saja

Ilustrasi pemeriksaan kesehatan mata. (Shutterstock)
Ilustrasi pemeriksaan kesehatan mata. (Shutterstock)

"AMD merupakan salah satu penyakit mata yang perlu mendapatkan pengobatan sedini mungkin. Oleh sebab itu, dalam rangka Hari Penglihatan Sedunia 2021, seluruh masyarakat diingatkan akan pentingnya kesehatan mata, yang berdampak pada pendidikan, pekerjaan, kualitas hidup, hingga kemiskinan," kata dokter Sidik dalam Virtual Media Briefing sekaligus Journalistic Award memperingati Hari Penglihatan Sedunia 2021, Kamis (14/10/2021).

Terlebih jumlah lansia di Indonesia diprediksi akan terus meningkat menjadi sekitar 20 persen pada 2040. Selanjutnya pada 2050 jumlah lansia diprediksi mencapai 74 juta atau sekitar 25 persen dari populasi.

Kondisi itu, menurut dokter Sidik, makin memperbesar risiko peningkatan kasus AMD di Indonesia.

"Saya mewakili seluruh dokter mata di Indonesia dalam PERDAMI, mengajak para pemangku kepentingan, pemerintah, perusahaan, institusi dan individu, untuk secara aktif mendukung akses kesehatan mata yang universal. Perlu dipastikan bahwa semua orang mendapatkan akses layanan mata tanpa pengecualian, termasuk populasi lanjut usia," tuturnya.

Sementara itu, untuk pasien yang telah didiagnosis AMD diimbau untuk tetap memperhatikan kesehatan mata serta lakukan pengobatan rutin untuk mempercepat kesembuhan, meskipun saat ini masih dalam kondisi pandemi Covid-19.

Baca Juga: 5 Manfaat Buah Kesemek bagi Tubuh, Dipercaya Bisa Mencegah Penuaan Dini

Dokter Sidik menekankan bahwa AMD termasuk salah satu penyakit yang sering dijumpai, khususnya pada populasi lansia di Indonesia. Risikonya jika tidak ditangani secara tepat dan teratur, maka AMD akan berujung parah. Bahkan pada penderita AMD tipe basah (wet AMD), dapat terjadi komplikasi hingga kebutaan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI