Suara.com - California menjadi negara bagian pertama di AS yang melarang perilaku stealthing. Selain California, Australia juga telah melarang tindakan ini, mengategorikannya menjadi sebuah tindakan kejahatan.
Stealthing merupakan tindakan melepas kondom secara diam-diam tanpa persetujuan pasangan seks saat berhubungan intim.
"Berhubungan seks tanpa persetujuan bukanlah seks, tetapi pemerkosaan," tulis Love Is Respect dalam situsnya, sebuah proyek yang didukung oleh Departemen Kesehatan dan Layanan Masyarakat AS (HHS).
Menurut peneliti Alexandra Brodsky dalam studinya yang terbit di Columbia Journal of Gender and Law, pelaku stealthing mendasarkan perilakunya pada retorika misoginis.
Baca Juga: Ketahui Penyebab Anorgasmia pada Wanita, Kesulitan Orgasme Setiap Berhubungan Seks
Mereka percaya bahwa stealthing merupakan hak pria dan naluri alami pria. Selain itu, menurut mereka wanita adalah makhluk yang pantas dihamili dan bahwa pria seharusnya menyebarkan benihnya.
Padahal, perilaku ini memiliki berbagai dampak buruk, terutama pada korban.
Dalam segi kesehatan, stealthing dapat menyebarkan penyakit menular seksual (PMS) dan kehamilan yang tidak diinginkan.
Melepaskan kondom tanpa persetujuan membuat pelaku dan korban rentan terkena PMS seperti klamidia, gonore, sifilis, herpes genital, hingga HIV.
Beberapa penyakit tersebut seringkali tidak menunjukkan gejala dan dapat menyebabkan kemandulan dan masalah kesehatan jangka panjang.
Baca Juga: Dieksploitasi Jadi Pekerja Seks, 2 Pelajar SMA Juga Diperalat Jadi Pemuas Nafsu Mucikari
Selain dampak tersebut, stealthing juga bisa membuat pelaku dan korban berada dalam ikatan yang tidak diinginkan.