Kasus COVID-19 di Korea Selatan Naik Lagi, Gara-gara Varian Delta?

Korea Selatan melaporkan kenaikan kasus COVID-19 dalam sepekan terakhir, setelah sempat mengalami penurunan akibat tingkat vaksinasi yang semaktin tinggi.
Suara.com - Korea Selatan melaporkan kenaikan kasus COVID-19 dalam sepekan terakhir, setelah sempat mengalami penurunan akibat tingkat vaksinasi yang semaktin tinggi.
Dilansir ANTARA, 3.405 kasus baru dilaporkan dalam sepekan terakhir, sehingga totalnya menjadi 39.671 kasus, kata otoritas kesehatan.
Dari kasus baru yang ditemukan dalam sepekan hingga 9 Oktober itu, 138 di antaranya adalah kasus impor dan 3.267 lainnya kasus lokal, menurut Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (KDCA).
Jumlah kasus lokal yang jauh lebih tinggi mengindikasikan terjadinya penyebaran secara domestik varian-varian virus COVID-19 di negara tersebut.
Baca Juga: Mimpi Belle Kiss of Life Akhirnya Terwujud! Konser Perdana di Jakarta Banjir Cinta

Dari 3.405 kasus baru, 3.401 di antaranya adalah kasus varian Delta dan empat kasus dari varian Alpha.
Hingga kini Korsel mencatat 36.203 kasus varian Delta, 3.292 varian Alpha, 150 varian Beta dan 26 varian Gamma. Keempat varian itu diyakini lebih menular dari varian aslinya.
Hingga 3 Oktober Korsel telah mengonfirmasi 13.860 infeksi COVID-19 "terobosan" atau infeksi pada penerima vaksin lengkap dua pekan setelah yang pemberian dosis kedua.
Angka itu setara dengan 62,7 infeksi per 100.000 penerima vaksin lengkap. Hingga 3 Oktober sebanyak 22.106.559 penduduk negara itu telah mendapatkan vaksin lengkap.
Negeri Ginseng itu melaporkan penambahan 1.584 kasus COVID-19 dalam 24 jam terakhir, sehingga totalnya menjadi 335.742 kasus.
Baca Juga: Red Sparks Kenang Megawati Hangestri: Pemain Terpanas dan Paling Cerdas
Jumlah kasus harian COVID-19 berada di atas angka 1.000 selama 99 hari berturut-turut sejak 7 Juli.