Suara.com - Nyeri di wajah sebelah atau trigeminal neuralgia kerap terasa sangat tak tertahankan hingga bisa membuat penderitanya ingin bunuh diri. Jika obat sudah tidak mempan, biasanya dokter akan melakukan tindakan PRFR atau Percutaneous Radio Frequency Rhizotomy.
PRFR dilakukan apabila pemberian obat pereda nyeri biasa hingga obat antiepilepsi sudah tidak lagi efektif mengurangi rasa nyeri.
PRFR atau istilah lainnya radiofrekuensi ablasi dapat menjadi salah satu solusi pada nyeri wajah sebelah trigeminal neuralgia. Teknologi PRFR ini memiliki tingkat keberhasilan yang cukup baik.
Menurut Spesialis Bedah Saraf Klinik Utama Dr. Indrajana, dr. Mustaqim Prasetya, SpBS, FINPS setelah pasien menjalani tindakan PRFR banyak pasien tidak perlu lagi mengonsumsi obat penghilang nyeri saraf.
"Nyeri wajah sebelah trigeminal neuralgia bisa sembuh dengan PRFR. Teknologi ini dapat dilakukan pada kasus pasien yang tidak memungkinkan dilakukan operasi karena kondisinya tidak memungkinkan secara medis," tutur dr. Mustaqim dalam peringatan ‘International Trigeminal Neuralgia Awareness Day’, Rabu (13/10/2021).
Kebanyakan kondisi pasien yang tidak mungkin di operasi ini, karena pasien kerap mengalami rasa nyeri parah dan akut saat proses pembedahan karena harus melakukan sayatan atau jarum suntik di bagian wajah yang nyerinya.
Namun, lewat metode PRFR yang menggunakan teknologi radiofrekuensi ablasi ini, akhirnya bisa membuat pasien nyeri wajah sebelah yang enggan atau takut dioperasi punya pilihan lain.
"Pasien pernah terapi bedah namun gagal dan pada kasus serangan nyeri akut yang hebat yang perlu penanganan segera, bisa dilakukan tindakan PRFR,” lanjut dr. Mustaqim.
Tindakan PRFR atau radiofrekuensi ablasi merupakan salah satu bentuk interventional pain management (IPM), yang dilakukan dengan mengalirkan gelombang panas radiofrekuensi ke cabang saraf trigeminal sesuai dengan daerah wajah yang mengalami nyeri.
Baca Juga: Batal Diperiksa Polisi Hari Ini, Anak Nia Daniaty Ngaku Sakit
Pada radiofrekuensi ablasi, gelombang panas atau thermal yang dihasilkan arus listrik akan menghalangi rasa nyeri agar menyerang saraf ke otak, sehingga saat tindakan penderita tidak merasa nyeri pada wajahnya.