Suara.com - Anorgasmia merupakan kondisi ketika seseorang sulit mencapai orgasme secara teratur walau sudah mendapat banyak rangsangan seksual.
Bagi beberapa orang, ini dapat menjadi masalah, mulai dari terkekan hingga menganggu hubungan dengan pasangan.
Berdasarkan Mayo Clinic, orgasme pada wanita bisa bervariasi dalam intensitas, frekuensi, serta jumlah rangsangan yang dibutuhkan untuk memicu orgasme.
Tetapi kebanyakan wanita tidak langsung mencapai klimaks dari penetrasi saja. Mereka membutuhkan beberapa tingkat stimulasi klitoris langsung atau tidak langsung.
Baca Juga: Korban Seks Anal Ayah Taqy Malik Bawa Saksi ke Polda Metro Jaya
Orgasme terjadi karena beberapa faktor kompleks. Biasanya gabungan dari faktor fisik, emosional serta psikologis. Kedulitan salah satu area tersebut dapat memengaruhi kemampuan untuk orgasme.
Ada beberapa penyebab anorgasmia pada wanita, yakni:
1. Penyakit
Penyakit serius seperti multiple sclerosis dan penyakit Parkinson, serta pengaruhnya terhadap kesejahteraan psikologis dapat menghambat orgasme.
2. Masalah reproduksi
Baca Juga: Video Viral di TikTok, Seorang Dokter Ungkap Posisi Seks yang Berbahaya
Operasi reproduksi, seperti histerektomi (pengangkatan rahim), dapat memengaruhi orgasme.
Selain itu, masalah seksual lainnya, seperti seks tidak nyaman atau menyakitkan juga dapat menjadi penyebab sulitnya orgasme pada wanita.
3. Obat-obatan
Banyak obat resep dan obat bebas dapat menghambat orgasme, termasuk obat tekanan darah, obat antipsikotik, antihistamin dan antidepresan, terutama selective serotonin reuptake inhibitors (SSRI).
4. Alkohol dan rokok
Terlalu banyak mengonsumsi alkohol dapat menghambat kemampuan seseorang mencapai klimaks. Sama halnya dengan merokok, yang dapat membatasi aliran darah ke organ seksual.
5. Penuaan
Seiring bertambahnya usia, perubahan normal pada anatomi, hormon, sistem saraf, dan sistem peredaran darah dapat memengaruhi seksualitas.
Berkurangnya kadar estrogen saat menopause dan gejalanya, seperti berkeringat di malam hari dan perubahan suasana hati, dapat berdampak pada seksualitas.
Periksakan ke dokter ketika mengalami kesulitan orgasme atau khawatir dengan kurangnya kemampuan mencapai orgasme setiap berhubungan seks.