Bermasalah dengan Siklus Haid, Wanita Ini Justru Didiagnosis dengan Homoseksual

Rabu, 13 Oktober 2021 | 19:20 WIB
Bermasalah dengan Siklus Haid, Wanita Ini Justru Didiagnosis dengan Homoseksual
Alba Aragon (YouTube)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Seorang wanita bernama Alba Aragon (19) didiagnosis dengan homoseksual oleh seorang ginekolog atau dokter kandungan ketika memeriksakan diri untuk yang pertama kali pekan lalu.

Padahal, Aragon memeriksakan siklus menstruasinya yang tidak teratur dan menyakitkan.

Selama pemeriksaan, Aragon mengungkap orientasi seksualnya. Ia berpikir, hal itu akan membantu dokter dalam menangani kondisinya.

Washington Post melaporkan bahwa Aragon merupakan seorang lesbian. Ia menyadari sudah tertarik pada sesama jenis sejak usia 15 tahun.

Baca Juga: Anggota Kerajaan Ini Sembunyikan Orientasi Seksual, Ada yang Dirahasiakan Sampai Mati

"Aku mengatakan kepadanya bahwa aku gay, karena aku pikir itu akan menjadi fakta penting saat meresepkan pengobatan atau menentukan diagnosis," kata Aragon, yang berasal dari Murcia, Spanyol.

Sebelum pemeriksaan berakhir, dokter yang bekerja di Rumah Sakit Umum Universitario Reina Sofía, Eugenio Lopez, memberinya kertas diagnosis yang tidak ada hubungannya dengan keluhannya.

Ilustrasi gay/homoseksual. [Shutterstock/Steve Allen]
Ilustrasi homoseksual. [Shutterstock/Steve Allen]

Dalam kertas tersebut tertulis, "Penyakit saat ini: Homoseksual."

Aragon terkejut ketika membaca kertas diagnosis tersebut.

"Aku pikir ini luar biasa, bahwa hingga hari ini, di abad 21, jenis keyakinan (homoseksual) seperti itu terus ada," ujar Aragon.

Baca Juga: ICJR: Cara Polisi Sasar Orientasi Seksual Coki Pardede Langgar HAM

Kemudian, Aragon mengajukan keluhan ke departemen kesehatan setempat yang mengadukan tentang 'fobia LGBTI' atau 'menganggap orientasi seksualnya sebagai penyakit'.

Gugatan tersebut diajukan ke GALACTYCO, kelompok aktivis yang membela hak-hak LGBTQ yang berbasis di Spanyol. Mereka menuntut diagnosis baru sehingga tidak ada penyebutan homoseksual sebagai penyakit.

Mereka juga mendesak rumah sakit untuk menegur Lopez dan memintanya untuk meminta maaf kepada Aragon.

Sang dokter mengatakan kepada media lokal bahwa diagnosisnya itu merupakan kesalahan ketika menyalin cacatan pasien.

"Itu adalah kesalahan besar. Aku seorang manusia. Aku mengklik tombol yang salah," ujar Lopez.

Diagnosis dokter tidak membuatnya kesal. Tetapi ia tidak ingin siapa pun merasa bahwa menjadi gay adalah penyakit.

"Pada akhirnya, kami ingin menceritakan pengalaman ini dan mempublikasikannya sehingga tidak terjadi pada orang lain,” tandas Aragon.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI