Keseringan Menatap Layar, Waspadai Computer Vision Syndrome

Bimo Aria Fundrika Suara.Com
Rabu, 13 Oktober 2021 | 17:45 WIB
Keseringan Menatap Layar, Waspadai Computer Vision Syndrome
Ilustrasi kelelahan bekerja dari rumah (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pandemi Covid-19 mengubah banyak hal. Salah satunya sejumlah pekejra diharuskan bekerja dari rumah untuk mengurangi penularan virus corona.

Tapi, bekerja di rumah seringkali membuat para pekerja tidak memiliki batasan. Sehingga mengakses layar gadget relatif lebih lama dan menatap layar lebih sering. 

Hal itu, disebut berkontribusi pada terjadinya Computer Vision Syndrome. Ketua Umum Perhimpunan Dokter Spesialis Mata Indonesia (PERDAMI) Dr. M. Sidik, SpM(K) mengatakan bekerja dengan komputer berlama-lama berpotensi mengakibatkan Computer Vision Syndrome, yakni kondisi dimana mata memerah, berair, gatal, kadang-kadang sampai sakit kepala.

Ilustrasi pria sakit mata. (Unsplash/christopher lemercier)
Ilustrasi pria sakit mata. (Unsplash/christopher lemercier)

“Ini akibat bekerja terlalu lama dengan komputer karena bekerja dengan komputer adalah bekerja dengan jarak yang sama dan terus-menerus, berjam-jam,” katanya dalam konferensi pers Hari Penglihatan Seduni secara online, Selasa (12/10/2021) seperti dikutip dari siaran pers Kementerian Kesehatan. 

Baca Juga: 3 Hal yang Harus Anda Perhatikan Saat Membuat Tempat Bekerja di Rumah

Lebih lanjut Sidik menjelaskan pada dasarnya computer vision syndrome adalah gejala kelelahan pada mata. Ciri-cirinya mata merah, berair, gatal, lelah, sakit kepala.

Hal tersebut disebabkan karena mata melihat layar komputer dengan jarak tertentu secara terus-menerus, bahkan sampai berjam-jam selama bekerja. Efeknya akan terjadi kekakuan pada otot mata, sehingga saat melihat ke arah jauh objek terlihat ganda atau buram, namun efek tersebut hanya sesaat dan akan menjadi bahaya jika terbiasa seperti itu.

Untuk mencegah hal itu, dr. Sidik menyarankan menggunakan komputer maksimal selama 2 jam kemudian istirahat 10 menit sampai 15 menit.

“Istirahat artinya berhenti dari melihat layar komputer maupun gawai, bukan berarti istirahat terus melihat gawai,” tegasnya.

Istirahat yang dimaksud adalah melihat objek yang jauh atau dengan tutup mata, dr. Sidik biasa menyebutnya dengan ‘rule of twenty’. Ia menjelaskan setelah 20 menit bekerja dengan komputer mata istirahat selama 20 detik dengan melihat objek pada jarak 20 feet atau 6 meter.

Baca Juga: Studi Terbaru, Bekerja dari Rumah 4 Hari Seminggu Tekan Polusi Udara

itu akan mengurangi beban mata, istirahatkan mata sejenak kemudian bekerja kembali,” kata dr. Sidik.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI