Suara.com - Satuan Tugas Pelayanan Preventif Amerika Serikat membuat pedoman baru yang menyarankan orang tua tanpa penyakit jantung untuk tidak mengonsumsi aspirin dosis rendah setiap hari untuk mencegah serangan jantung atau stroke.
Sebab, menurut mereka, risiko pendarahan lebih besar daripada manfaat potensial dari konsumsi aspirin pada orang berusia 60-an ke atas yang tidak memiliki penyakit jantung.
Rekomendasi ini dimaksudkan untuk penderita hipertensi, kolesterol tinggi, obesitas atau dengan kondisi lain yang meningkatkan peluang serangan jantung atau stroke, lapor Medical Xpress.
"Tanpa memandang usia, orang dewasa harus berbicara kepada dokter tentang konsumsi aspirin atau menghentikannya, untuk memastikan bahwa itu pilihan yang tepat," kata anggota gugus tugas John Wong, yang juga ahli perawatan primer di Tufts Medical Center.
Baca Juga: Ingin Terhindar dari Penyakit Jantung, Coba Lakukan 5 Aktivitas Sederhana Ini
Ia melanjutkan, penggunaan aspirin dapat menyebabkan bahaya serius. Risikonya meningkat seiring bertambahnya usia.
Aspirin paling dikenal sebagai pereda nyeri sekaligus pengencer darah, yang dapat mengurangi risiko pembekuan darah. Tetapi obat ini juga memiliki risiko, bahkan pada dosis rendah seperti pendarahan di saluran pencernaan.
Peneliti penyakit dalam Lauren Block dari Feinstein Institutes for Medical Research, Manhasset, New York, mengatakan panduan ini penting karena banyak orang tua mengonsumsi aspirin meski meerka tidak pernah terkena serangan jantung atau stroke.
Block baru-baru ini menyarankan pasiennya untuk mengganti aspirin ke obat statin penurun kolesterol akibat potensi bahaya dari obat pengencer darah tersebut.
Pasiennya, bernama Richard Schrafel 70 tahun, menderita hipertensi dan berisiko alami serangan jantung. Meski belum pernah mengalami efek buruk dari aspirin, ia tetap mematuhi saran Block.
Baca Juga: Wanita Lebih Berisiko Alami Penyakit Jantung, Kenali 5 Gejalanya!