Dibanding Isoman, Satgas Covid-19 Lebih Sarankan Pasien Corona Lakukan Isoter

Selasa, 12 Oktober 2021 | 19:36 WIB
Dibanding Isoman, Satgas Covid-19 Lebih Sarankan Pasien Corona Lakukan Isoter
Ilustrasi isolasi [Freepik]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Satgas Covid-19 meminta masyarakat yang terkonfirmasi positif Covid-19 lebih baik dirawat di tempat isolasi terpusat (isoter) yang telah disediakan oleh pemerintah, baik daerah maupun pusat.

Sebab jika hanya melakukan isolasi mandiri (isoman) di rumah, hal itu dianggap berisiko menularkan ke anggota keluarga yang lain, meski hanya alami gejala ringan.

"Mereka yang sakit lebih baik itu isoter dari pada isoman. Karena kalau di isoter mereka akan didampingi, mendapat obat-obatan. Tapi kalau isoman nanti akan membuat transmisi di keluarga, orang-orang yang kita kasihi, sayangi di keluarga akan ikut terinfeksi," kata Kepala Bidang penanganan kesehatan Satgas covid 19 Alexander Ginting dalam webinar Satgas Covid-19, Selasa (12/10/2021).

Seperti yang terjadi pada Juli lalu, Alex mengungkapkan bahwa banyak ditemukan klaster keluarga akibat pasien Covid-19 yang hanya isoman di rumah. Oleh sebab itu, untuk mengendalikan infeksi, Satgas berharap masyarakat sebaiknya karantina diri di lokasi yang sudah disediakan pemerintah.

Baca Juga: Kematian Akibat Covid-19 di Lebak Nol Persen Dalam Sebulan Terakhir

"Demikian juga mereka yang baru pulang dari daerah yang tinggi infeksi harus dikarantina. Atlet PON yang pulang dari Papua harus karantina enam hari pertama. Setelah itu tes PCR dua kali kalau negatif baru boleh masuk ke rumah masing-masing," jelas Alex.

"Isoter bukan stigmatisasi tapi untuk menyelamatkan keluarga dan maayarakat kita," imbuhnya.

Pelaksanaan isoman di rumah, menurutnya hanya dilakukan oleh orang yang terlacak pernah melakukan kontak erat dengan seseorang terkonfirmasi Covid-19.

Meski begitu, ia menekankan, orang yang sedang isoman juga tidak boleh bepergia  sama sekali, meskipun belum terkonfirmasi positif terinfeksi virus corona penyebab sakit Covid-19.

"Kalau kontak erat harus di karantina, jangan jalan-jalan. Karena kalau kontak erat jalan-jalan, 80 persen akan menjadi sakit," ucapnya.

Baca Juga: Koktail Vaksin AstraZeneca Ampuh Kurangi Risiko Kematian Pasien COVID-19

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI