Suara.com - Gejala sembelit meliputi tinja keras, kental, atau sulit dikeluarkan, dan umumnya terjadi selama tiga hari hingga seminggu. Lalu, bagaimana jika sembelit dibarengi demam?
Menurut Perpustakaan Kedokteran Nasional AS (MedlinePlus), demam merupakan respons terhadap penyakit atau infeksi.
Tubuh sedang mencoba membunuh bakteri atau virus dengan menciptakan suhu tinggi agar patogen sulit bertahan hidup. Peningkatan suhu ini juga mengaktifkan sistem kekebalan tubuh agar mulai bekerja.
"Jika Anda mengalami demam dan sembelit, Anda tidak boleh mendiagnosis diri sendiri," tutur Elana Maser, MD, asisten profesor gastroenterologi di Icahn School of Medicine, Mount Sinai.
Baca Juga: Bagus Buat Kesehatan Pencernaan, Ini 5 Makanan yang Punya Kandungan Prebiotik
Tetapi, ahli gastroenterologi Rudolph Bedford, MD, di Pusat Kesehatan Providence Saint John, Santa Monica, ada kemungkinan gejala ini muncul karena divertikulitis.
Berdasarkan Health, divertikulitis merupakan adanya infeksi atau peradangan pada divertikula, kantong kecil menonjol yang terbentuk di sepanjang usus besar.
Banyak orang memilikinya, yang disebut divertikulosis. Ini tidak menyebabkan masalah.
Selain demam, divertikulitis juga dapat menyebabkan rasa sakit di sisi kiri perut, yang bisa parah dan terjadi secara tiba-tiba, atau ringan tetapi rasa sakitnya meningkat seiring waktu. Beberapa orang juga mengalami mual dan muntah.
"Divertikulitis membutuhkan antibiotik untuk mengobati," jelas Bedford.
Baca Juga: 5 Makanan Mengandung Prebiotik, Bagus untuk Kesehatan Pencernaan!
Untuk memastikan penyakit, dokter umumnya akan membuat Anda melakukan pemeriksaan secara menyeluruh. Bahkan, mungkin menyarankan untuk melakukan CT scan.
Intinya, apabila mengalami sembelit sekaligus demam, berarti biasanya ada masalah mendasar lainnya. Hal terpenting yang harus dilakukan adalah tidak menunda pengobatan, segera periksakan ke dokter.