Hasil Penelitian Ungkap Meditasi Ampuh Mengurangi Stres Kronis Sehari-hari

Selasa, 12 Oktober 2021 | 16:15 WIB
Hasil Penelitian Ungkap Meditasi Ampuh Mengurangi Stres Kronis Sehari-hari
Ilustrasi meditasi di rumah. (Pexels)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pelatihan mental atau meditasi yang meningkatkan berbagai kemampuan, sepeti perhatian, kasih sayang, hingga rasa syukur, dapat mengurangi konsentrasi hormon stres kortisol di rambut.

Berdasarkan studi oleh ilmuwan dari Institut Max Planck untuk Ilmu Kognitif dan Otak Manusia di LeipZig, Jerman, jumlah kortisol di rambut dapat menunjukkan seberapa banyak orang mengalami stres secara terus-menerus.

Stres tidak hanya membebani kesejahteraan penderitanya, tetapi juga berkaitan dengan sejumlah penyakit fisiologis, seperti diabetes, penyakit jantung, serta gangguan mental seperti depresi.

Oleh karenanya, Medical Xpress melaporkan para ahli sedang mencari metode efektif untuk mengurangi stres sehari-hari dalam jangka panjang.

Salah satu pilihan yang menjanjikan adalah pelatihan mindfulness, di mana peserta melatih keterampilan kognitif dan sosial.

Ilustrasi meditasi. (Elements Envato)
Ilustrasi meditasi. (Elements Envato)

Berbagai penelitian pun telah menunjukkan bahwa orang sehat merasa kurang stres setelah melakukan pelatihan mindfulness.

Untuk mengetahui bagaimana pelatihan mindfulness dapat meredakan stres, studi yang terbit di jurnal Psychosomatic Medicine ini menghitung tingkat hormon stres kortisol di rambut setelah melakukan pelatihan ini.

"Semakin lama stres, semakin lama peningkatan kortisol menyebar di tubuh, termasuk menyebabkan penumpukan di rambut," kata penulis studi Lara Puhlmann.

Rerata rambut akan tumbuh satu sentimeter per bulan. Untuk mengetahui tingkat stres peserta studi, peneliti menganalisis jumlah kortisol pada rambut sepanjang tiga sentimeter (dari kulit kepala) setiap tiga bulan selama kurun waktu 9 bulan.

Baca Juga: Bisakah Ambeien Kambuh karena Sering Stres? Ini Penjelasan Dokter

Hasil studi menunjukkan setelah enam bulan pelatihan, jumlah kortisol di rambut peserta menurun secara drastis, rerata sebesar 25%.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI