Suara.com - Menstruasi menjadi siklus yang umum dialmi perempuan dewasa. Reaksi yang kerap timbul seperti perut kram hingga mudah berubahnya suasana hati.
Tapi, seorang perempuan sebaiknya mulai waspada jika mengalami pendarahan berlebihan atau terlalu sedikit, nyeri hebat saat menstruasi, kacaunya siklus menstruasi, atau bahkan tidak haid sama sekali.
Dokter Linda Mamengko Sp.OG-KFER dari Siloam Hospitals Manado menjelaskan, bahwa gangguan haid, selain dapat menggangu aktifitas, juga berisiko pada kesuburan pada perempuan.
Bbeberapa gangguan menstruasi berbeda yang dapat dialami perempuan dewasa. Salah satunya ialah Amenorrhea Primer" (tidak haid), yaitu kondisi perempuan sama sekali belum haid padahal usia sudah menginjak 16 tahun atau haid dengan perdarahan berlebih.
Baca Juga: WASPADAI Ciri Mentruasi Tak Biasa Bisa DIkenali Lewat Bau Darahnya
"Amenorrhea Sekunder", kondisi wanita pada usia subur, tidak dalam kondisi hamil, pernah menstruasi sebelumnya namun berhenti haid pada jangka waktu 3 bulan atau bahkan lebih," ujar Linda Mamengko dalam keterangannya, Selasa, (12/10/2021).
Sementara gangguan lainnya ialah Dismenorea yaitu nyeri yang dirasakan pada saat menstruasi, juga diiringi sakit kepala, mual dan lainnya. Kemudian, gangguan menstruasi lainnya adalah sindrom pramenstruasi (PMS), dan kelainan disfonik pramenstruasi (PMDD).
"Yang harus diingat adalah tidak semua amenorrhea adalah gejala penyakit, ada pula kemungkinan bahwa menstruasi yang terhenti karena Anda sedang hamil. Untuk memastikannya dapat menggunakan alat tes kehamilan," imbuh Linda Mamengko mengingatkan.
Lebih lanjut, Linda mengatakan bahwa gangguan haid yang hanya terjadi sesekali tergolong normal.
"Untuk itu kenali tanda-tanda adanya gangguan haid, Konsultasikan ke dokter apabila dirasa mulai mengkhawatirkan karena penanganan dini akan mempercepat penyembuhan dan membantu "mengamankan" kesuburan seorang perempuan dewasa," kata dia.
Baca Juga: Waspada Saat Darah Menstruasi Berbau Busuk, Bisa Jadi Ini Sebabnya