Hati-Hati, Konsumsi Makanan Ini Tingkatkan Risiko Kanker Prostat hingga 70 Persen!

Selasa, 12 Oktober 2021 | 12:27 WIB
Hati-Hati, Konsumsi Makanan Ini Tingkatkan Risiko Kanker Prostat hingga 70 Persen!
ilustrasi makan. (Pexels)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pola makan sehat bisa membantu melindungi diri dari berbagai penyakit dan mengelola kanker. Setiap nutrisi makanan yang masuk ke dalam tubuh turut menentukan peluang seseorang bertahan hidup.

Tapi, tak semua pedoman pola makan sehat itu bisa diikuti oleh semua orang. Salah satu makanan yang sering dianggap penuh nutrisi justru bisa meningkatkan risiko kanker prostat yang mematikan hingga 70 persen.

Banyak peneliti tidak yakin dengan penelitian yang mendukung pentingnya diet kolin dalam mencegah kanker. Bahkan, beberapa telah memperingatkan bahwa diet tertentu yang menekankan asupan telur bisa meningkatkan risiko kanker prostat yang agresif.

Asupan kolin lemak yang tidak memadai, yakni komponen kunci dari telur ini telah dikaitkan dengan risiko penyakit mematikan yang lebih tinggi.

Satu studi terhadap 47.896 pria menemukan bahwa asupan kolin tinggi meningkatkan risiko kanker prostat yang mematikan hingga 70 persen dibandingkan dengan pria yang asupan kolinnya lebih rendah.

Ilustrasi kanker prostat. (Elements Envato)
Ilustrasi kanker prostat. (Elements Envato)

Seseorang bisa memiliki asupan kolin yang lebih tinggi bila mendapatkannya sebanyak 500 mg per hari, yakni asupan kolin harian yang direkomendasikan pada pria. Di sisi lain, asupan kolin harian yang direkomendasikan pada wanita sebanyak 424 mg per hari.

Sumber makanan kolin lainnya termasuk daging, susu, dan unggas. Para peneliti dalam penelitian tersebut menjelaskan kolin sangat terkonsentrasi dalam sel kanker prostat dan konsentrasi kolin dalam darah telah dinyatakan dengan peningkatan kanker prostat.

Terlepas dari temuan yang mengkhawatirkan, kolin dianggap sebagai nutrisi penting. Karena itu asupan kolin yang cukup sangat direkomendasikan untuk kesehatan yang optimal.

Beberapa penelitian berpendapat bahwa nutrisi ini sangat penting untuk perkembangan kognitif. Sedangkan dilansir dari Express, asupan kolin yang rendah berkaitan dengan perkembangan perlemakan hati dan kerusakan hati.

Baca Juga: Gejala Radang Amandel dan Virus Corona Covid-19 Mirip, Ini Cara Membedakannya!

Emma Derbyshire, baru-baru ini berpendapat dalam jurnal BMJ Nutrition, Prevention & Health, bahwa kekurangan kolin mungkin merupakan krisis kesehatan masyarakat yang muncul.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI