Suara.com - Mengikat rambut jadi kebiasaan sehari-hari yang dilakukan perempuan atau laki-laki berambut panjang. Padahal kebiasaan mengikat rambut dapat menyebabkan rambut rontok.
Hal ini dikatakan juga oleh Dokter Reinita Arlin. Ia menyebut tarikan pada rambut bisa merusak kesehatan kulit kepala dan rambut. Salah satunya adalah membuat akar rambut jadi mudah rapuh.
"Kalau ngiket rambutnya kekencengan, itu udah pasti bikin rambut rontok atau patah, tarikan itu udah ada penelitiannya. Itupun juga paksaan tarikan yang paksa terhadap rambut akan mempengeruhi kekuatan akar rambut si folikel," ujar dr. Reinita dalam acara konferensi pers People With Us beberapa waktu lalu,
Folikel pada rambut adalah tempat tumbuhnya rambut, berupa lubang kecil yang terdapat di kulit kepala.
Baca Juga: Rambut Rontok? Ini Dia Tips Mengatasinya Secara Alami!
Namun dr. Reinita tidak melarang perempuan untuk menguncir rambut. Kuncir rambut tetap diperbolehkan, namun jika kekuatan tarikan biasa dan tindak menimbulkan rasa sakit dan perih di kulit kepala.
"Jadi kalau kuncir rambut seperlunya aja, nggak perlu sekencang apa, kerjanya juga kan nggak kena angin langsung copot saat dikuncir rambut, jadi jangan terlalu keras," pungkas dr. Reinita.
Sementara itu mengutip alodokter, mengikat rambut terlalui kuat bukan hanya bisa menyebabkan rambut rontok, tapi juga bisa menimbulkan sakit kepala tegang. Sebagaimana dijelasakan dr. Yusi Capriyanti, dalam tanya jawab dengan pasien.
"Sakit kepala ini akan menghilang begitu ikatan rambut dilonggarkan atau dilepas dan melakukan massage (pijat) ringan pada bagian kepala. Namun hal ini sangat jarang terjadi," tuturnya.
Mengikat rambut ekor kuda atau sanggul ke atas bisa dilakukan dengan sedikit longgar. Atau bisa juga mengikat rambut di bagian belakang tanpa perlu menaikannya, yakni bukan ekor kuda.
Baca Juga: Kenali Pendarahan Otak, Penyakit yang Diduga Menyerang Tukul Arwarna
"Melepas rambut Anda sesekali tanpa ikat rambut juga bisa membantu," pungkas dr. Yusi.