Suara.com - Beberapa orang lebih suka keramas rutin tiga kali seminggu, sementara yang lain baru keramas saat rambut sudah lepek dan kulit kepala terasa gatal.
Sebenarnya harus seberapa sering sih seseorang keramas untuk mendapatkan helai rambut yang sehat?
Sayangnya, tidak ada aturan tunggal soal frekuensi keramas sebab kebutuhan kulit kepala dan rambut setiap orang berbeda-beda.
Namun ada beberapa faktor untuk mengetahui seberapa sering Anda harus keramas untuk kesehatan rambut dan kulit kepala yang optimal. Berikut dirangkum dari Live Strong.
Baca Juga: Tak Pernah Potong Rambut Selama 23 Tahun, Wanita Ini Dijuluki Rapunzel dari Rusia
1. Jenis dan tekstur rambut
Jika Anda memiliki rambut lurus dan halus, Anda mungkin perlu keramas setidaknya empat kali seminggu. "Jenis rambut ini cenderung lebih berminyak, dan jarang dicuci dapat menghasilkan minyak alami yang membebani rambut dan membuatnya lemas, kusam, dan sulit ditata," kata Annie Gonzalez, dokter kulit bersertifikat di Riverchase Dermatology di Miami.
Bagi mereka yang memiliki rambut lurus atau bergelombang normal-kering (yang teksturnya tidak halus), Dr. Gonzalez menyarankan keramas hingga tiga kali per minggu dengan produk yang melembapkan.
Sedangkan rambut yang kasar dan tergulung rapat (keriting) membutuhkan lebih banyak kelembapan dan minyak agar tetap terhidrasi membutuhkan lebih sedikit keramas. Sehingga satu hingga dua sesi sampo per minggu sudah cukup.
2. Seberapa sering berkeringat
Baca Juga: Viral Pengendara Dikira Boncengin Bocil Tidur, Ternyata pas Dizoom Bikin Ngakak
Berolahraga akan mempengaruhi seberapa sering Anda harus keramas. Jika Anda berolahraga sampai rambut basah, Anda harus keramas setelahnya.
Keringat kering dapat melapisi kulit kepala dan menyebabkan iritasi, peradangan, dan menyebabkan ketombe.
3. Penggunaan produk penata rambut
Jumlah dan frekuensi penggunaan produk penata rambut juga berpengaruh. Cara terbaik untuk menganalisis kapan Anda perlu keramas adalah dengan memeriksa ubun-ubun kepala.
"Jika Anda merasakan atau melihat penumpukan (yaitu, residu produk rambut) di kulit kepala, ini adalah sinyal bahwa sudah waktunya untuk mencuci," kata Dr. Gonzalez. Perhatikan juga apakah area tersebut gatal atau berminyak.
4. Usia
Sering bertambahnya usia, kulit kepala dan rambut cenderung memproduksi lebih sedikit minyak. Sehingga, tidak perlu sering keramas.
Menentukan seberapa sering keramas tidak hanya memastikan rambut senantiasa bersih, tapi juga menghindari konsekuensi yang tidak diinginkan.
Sebab keramas terlalu sering dapat menyebabkan kerapuhan, kekeringan, dan bahkan kerontokan rambut.
Hal ini akan menyebabkan helai rambut mudah patah, kusam, dan berketombe. Selain itu, rambut dan kulit kepala bahkan bisa menjadi lebih berminyak jika Anda terlalu sering keramas.