Hari Kesehatan Mental Sedunia: Ini Kelompok Paling Rentan Alami Depresi di Masa Pandemi

Senin, 11 Oktober 2021 | 10:58 WIB
Hari Kesehatan Mental Sedunia: Ini Kelompok Paling Rentan Alami Depresi di Masa Pandemi
ilustrasi sedih, depresi (Dok. Envato)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Hari Kesehatan Mental sedunia diperingati setiap 10 Oktober. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengartikan kesehatan mental sebagai keadaan sejahtera setiap individu, dalam mewujudkan potensi diri sendiri. 

Secara global, kondisi pandemi Covid-19 berdampak besar tidak hanya pada kesehatan masyarakat secara umum, tetapi juga terhadap kesehatan mental. 

Pendiri KALBU (platform online untuk kesehatan mental masyarakat) Iman Hanggautomo mengatakan bahwa di Indonesia ada beberapa kelompok yang dinilai rentan terkena dampak kesehatan mental akibat kondisi pandemi.

Di antaranya, kelompok usia dini seperti anak dan remaja, kalangan pekerja terutama yang kehilangan pekerjaan atau berkurang penghasilannya. Serta orang tua dan pasangan yang diharuskan terlalu sering bersama karena adanya pembatasan kegiatan. 

Baca Juga: Astaga! Selama Pandemi 12 Juta Remaja Mengalami Depresi, Ini Deretan Penyebabnya

"Kesehatan mental sama pentingnya dengan kesehatan fisik. Keluhan kesehatan mental bahkan dapat memicu munculnya masalah pada kesehatan fisik."

"Seperti halnya fisik yang sakit harus diobati, maka mental yang sakit juga harus mendapatkan penanganan dari para ahlinya. Misalnya, melalui konsultasi dan terapi," kata Iman melalui siaran pers Satgas Covid-19, Minggu (10/10/2021). 

Indonesia kini sudah banyak tersedia berbagai platform untuk konsultasi psikologis secara daring, lanjut Iman. Kemudahan layanan tersebut sudah selayaknya dimanfaatkan oleh masyarakat. 

Menurutnya, masyarakat tak perlu ragu untuk lakukan konsultasi terkait gangguan mental. Sebab hal tersebut bukan hal aneh dalam bidang medis.

"Kita harus menghilangkan stigma negatif tentang konsultasi psikologis, bahwa masalah kesehatan mental bukanlah hal yang tabu. Oleh karena itu, edukasi pentingnya kesehatan mental juga harus ditingkatkan sejak dini, misalnya dengan menyisipkan pendidikan tersebut ke dalam pelajaran sekolah," tutur Iman.

Baca Juga: Hari Kesehatan Jiwa Sedunia, Ini Tips Psikolog agar Tetap Sehat Mental

Masalah kesehatan jiwa dan mental masyarakat yang cenderung meningkat sejak pandemi Covid-19 oerlu diikuti dengan kesadaran dan perhatian bersama. Upaya memelihara kesehatan mental dinilai penting untuk menjaga imunitas tubuh.

Secara umum, terdapat beberapa hal yang dapat dilakukan masyarakat secara mandiri untuk membantu membangun kesehatan mental dalam hidup berdampingan dengan Covid-19. Misalnya, sikap menerima dan tidak menyangkal fakta yang ada. Serta usaha beradaptasi terhadap perubahan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI